TPID Kota Probolinggo Klaim Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Masih Stabil

Menyikapi fluktuasi harga kebutuhan pokok setelah kenaikan harga bahan bakar minyak, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo melakukan sidak di tiga pasar wilayah setempat. Yakni di Pasar Baru, Pasar Ketapang dan Pasar Wonoasih.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 10 Sep 2022, 23:59 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2022, 23:59 WIB
Tim Pengedali Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo Sidak ke sejumlah pasar tradisional untuk cek harga sembako pasca naiknya harga BBM (Istimewa)
Tim Pengedali Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo Sidak ke sejumlah pasar tradisional untuk cek harga sembako pasca naiknya harga BBM (Istimewa)

Liputan6.com, Probolinggo - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo, Jawa Timur melakukan sidak di tiga pasar wilayah setempat. Yakni di Pasar Baru, Pasar Ketapang dan Pasar Wonoasih.

Sidak di Pasar Baru dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati bersama dengan jajaran forkopimda dan anggota TPID lainnya.

“Untuk saat ini masih belum berpengaruh sama sekali ya, jadi nantinya kita pantau lagi,” terang Ninik di Probolinggo, Jumat (9/9/2022).

Untuk harga daging ayam broiler berada di angka Rp35.000 per kilogram, telur Rp27.000 per kilogramnya, cabai rawit naik darti Rp50.000 menjadi Rp55.000 per kilogramya, Sedangkan harga bawang merah Rp25.000 per kilogramnya, bawang putih naik dari Rp20.000 menjadi Rp22.000 per klogramnya dan harga daging sapi Rp110.000 per kilogramnya.

Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati mengatakan, harga kebutuhan pokok di Pasar Baru saat ini relatif tidak terpengaruh dengan kenaikan harga BBM.

Dari kegiatan sidak ini, Ninik mengharapkan agar laju inflasi di Kota Probolinggo tetap terkendali. “Harapannya sih memang terkendali, tidak menaikkan inflasi dan masyarakat bisa terjangkau untuk membelinya,” harapnya.

Sementara itu, Kepala DKUPP Fitriawati mengatakan bahwa harga kebutuhan pokok masih stabil dan belum mengalami kenaikan imbas dari kenaikan harga BBM.

“Harga masih stabil ya, belum ada dampak dari kenaikan BBM untuk harga-harga bahan pokok,” tambah Fitriawati.

Salah satu konsumen Titin mengaku maklum jika ada penyesuaian harga bahan pokok. “Tidak seberapa, soalnya semuanya juga kan memang harus naik, barangkali gitu,” terang Titin.

Sejumlah Komuditi Mulai Naik

Tim Pengedali Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo Sidak ke sejumlah pasar tradisional untuk cek harga sembako pasca naiknya harga BBM (Istimewa)
Tim Pengedali Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo Sidak ke sejumlah pasar tradisional untuk cek harga sembako pasca naiknya harga BBM (Istimewa)

Di lokasi terpisah, sidak di Pasar Ketapang yang dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum Budiono Wirawan. Menurutnya, kenaikan harga BBM belum berdampak signifikan terhadap harga bahan pokok.

“Jadi kenaikan dari BBM ini memang belum begitu terasa karena ini masih baru, jadi masyarakat masih menggunakan stok lama,” jelasnya.

Meski begitu kata Budiono, dari 5 komoditas utama yang dipantau terdapat 3 komoditi yang mengalami kenaikan harga.

”Jadi kita memantau paling tidak 5 komoditas, yaitu daging ayam, telur ayam ras, cabe merah, cabe rawit dan bawang merah diantara barang-barang ini terimbas BBM memang ada kenaikan 3 komoditi, yang tidak naik atau cenderung turun itu di bawang merah dan telur,” jelas Budiono.

Diketahui di Pasar Ketapang, harga daging ayam dijual Rp36.000 per kilogramnya, harga telur ayam ras Rp 27.000 per kilogramnya , harga cabe merah dan cabe rawit Rp50.000 per kilogramnya.

 

Infografis 5 Alasan Diet Tidak Berjalan Lancar
Infografis 5 Alasan Diet Tidak Berjalan Lancar. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya