Liputan6.com, Probolinggo Kota - Kota Probolinggo kembali kedatangan wisatawan asing dari kapal pesiar Le Laperouse milik Ponant Prancis. Sebanyak 20 turis aising ikut tur keliling kota memulai perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Tembaga menaiki bus menuju Dekranasda Alun-Alun.
Selanjutnya, mereka dipandu ke Gereja Merah. Nampak dari ekspresi mereka sangat kagum dengan gaya kuno gereja tersebut. Pemandu menjelaskan bahwa gereja yang terletak di Jalan Suroyo ini telah berusia lebih dari 200 tahun, lebih tepatnya dibuat pada 1862.
Semua bahan bangunannya masih asli, hanya beberapa yang telah diganti. Mereka terkagum karena gereja merah hanya ada dua di dunia, di Kota Probolinggo dan di Belanda.
Advertisement
Ke lokasi ketiga mereka menuju Museum Probolinggo. Sebelum masuk ke dalam museum, mereka disajikan camilan lokal khas Indonesia. Seperti aneka polo pendhem (ubi, ketela, talas, kacang, dan kentang), jajanan pasar seperti nagasari, kue lumpur, getas, dan lainnya.
Mereka juga dihibur tarian Praben Lengger. Tarian selamat datang khas Probolinggo tersebut sangat memikat para turis yang berasal dari Eropa. Mereka menari, berfoto bersama, dan melihat sejarah Probolinggo. Setelah itu, wisatawan ke Pasar Baru dan berkunjung ke Kampung Batik Manggur di Kademangan.
Christina, salah satu wisatawan mengatakan, bahwa ia sangat menikmati Kota Probolinggo. "Baru satu jam saya disini, tapi saya sudah merasa betah. Orang-orang menyapa kami dan mereka tersenyum. Jadi aku merasa diterima di sini,” katanya turis P ortugal.
2 Kunjungan Kapal Pesiar pada 2022
Plt Kepala Dispopar Fajar menjelaskan, kunjungan kapal pesiar dari luar negeri tahun ini terdapat dua kunjungan.
“Ini merupakan tindaklanjut membangkitkan kembali destinasi wisata mancanegara melalui kapal pesiar. Jadi, dari kunjungan tahun ini, kami akan evaluasi lagi untuk mempersiapkan kedatangan mereka di tahun depan. Insyaallah, tahun depan kami akan menerima kunjungan wisata seperti ini lebih banyak dan lebih besar lagi,” jelasnya, Selasa (22/11/2022).
Menurut Fajar, wisatawan asing yang kebanyakan berusia lansia memang tertarik kepada wisata sejarah religi dan pasar tradisional. Jadi, rutenya akan difokuskan untuk hal tersebut.
“Kami mengajak para wisatawan ke UMKM Batik di Kampung Batik Manggur di Kademangan, agar mereka memperoleh pengalaman wisata terkait dengan pembuatan batik. Dan info dari teman-teman UMKM kemarin, omzet mereka naik setelah ada kunjungan kapal pesiar ini,” pungkas Fajar.
Advertisement