Remaja Bersenjata Tajam Diduga Gengster Surabaya Digiring ke Liponsos

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengungkapkan, alasan para remaja itu diamankan karena keluar rumah hingga malam hari.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 07 Des 2022, 10:07 WIB
Diterbitkan 07 Des 2022, 10:07 WIB
Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Petugas gabungan di Surabaya mengamankan 12 remaja bersenjata tajam di kawasan Jalan Kenjeran Kecamatan Tambaksari, pada operasi skala besar pada Sabtu 3 Desember 2022. Mereka kemudian dikeler ke Kantor Satpol PP Surabaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengungkapkan, alasan para remaja itu diamankan karena keluar rumah hingga malam hari.

“Permasalahannya mereka saat itu berboncengan empat pada malam hari, ada juga yang terpengaruh minuman keras saat kami temukan di wilayah Surabaya Barat," terang Eddy, Selasa (6/12/2022).

Dari 12 orang remaja yang terjaring operasi cipta kondisi saat itu, lima di antaranya adalah warga luar Kota Surabaya. Kelima remaja itu kemudian dikembalikan ke rumahnya masing-masing.

“Lima orang itu sudah kami buatkan surat kepada kabupaten/kota asal untuk ditindaklanjuti penanganannya,” lanjut Eddy.

Sementara tujuh orang remaja lainnya hingga saat ini masih dalam penanganan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) dan Dinas Sosial (Dinsos) serta kecamatan terkait. Rata - rata remaja yang terjaring waktu itu masih duduk di bangku SMP, bahkan ada yang putus sekolah.

“Kami juga sedang berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk yang kejar paket C. Sesuai arahan Pak Wali Kota, mereka yang putus sekolah diupayakan untuk bisa kejar paket C,” sambung Eddy.

Selain itu, para remaja itu juga akan diikutkan sekolah wawasan kebangsaan selama 30 hari. Nantinya, sekolah wawasan kebangsaan itu akan melibatkan TNI/Polri sebagai pematerinya.

“Kami koordinasikan lagi dengan rekan-rekan Forkopimda,” kata Eddy.

 

19 Remaja Terjaring Lagi

Eddy menambahkan, selain 12 remaja tersebut, Senin (5/12/2022) malam, Satpol PP Kota Surabaya kembali mengamankan 19 remaja di kawasan Surabaya Utara. Para remaja yang terjaring itu, mayoritas adalah warga Surabaya.

“Saat ini 19 remaja itu sedang kami tes urine di Puskesmas Ketabang, kalau mereka positif narkoba, maka langsung kami serahkan ke BNN untuk diproses rehabilitasi,” ujarnya.

Jika hasil tes urinenya negatif maka masing-masing orang tua bisa menjemput anak-anak tersebut di kantor Dinsos Kota Surabaya. Sebelum dijemput, para orang tua remaja itu diimbau menyiapkan beberapa bukti, seperti kartu keluarga (KK), KTP dan akta kelahiran.

“Yang terjaring pada malam minggu, sudah kami kembalikan ke orang tuanya. Yang senin malam, masih kami tes urine, kemudian kami data semua untuk diikutkan sekolah kebangsaan,” pungkasnya.

Diketahui, sebelumnya Wali Kota Eri Cahyadi bersama jajaran pemkot, TNI/Polri, Organisasi Masyarakat (Ormas), RT/RW, LPMK, serta warga pada (6/12/2022) malam, serempak menggelar operasi skala besar cipta kondisi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya aksi tawuran dan gangster di kalangan remaja.

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya