Ratusan Mahasiswa Keracunan Makanan, Kampus UB Malang Percepat Jadwal Acara KKM

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wijanto Wijoyo mengatakan, ada kurang lebih sebanyak 510 orang mahasiswa yang keracunan makanan dengan gejala diare dan mual.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 08 Feb 2023, 16:04 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2023, 16:04 WIB
Ilustrasi sakit perut, keracunan makanan
Ilustrasi sakit perut, keracunan makanan. (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Malang - Ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) Malang keracunan makanan saat Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wijanto Wijoyo mengatakan, ada kurang lebih sebanyak 510 orang mahasiswa yang keracunan makanan dengan gejala diare dan mual.

"Ada sebanyak 510 mahasiswa yang mengalami keracunan makanan hasil konfirmasi Puskesmas Wagir, dengan gejala mual, muntah dan pusing," kata Wijanto, Selasa (7/2/2023), dikutip dari Antara.

Pihak Universitas Brawijaya menyatakan, mahasiswa yang mengalami gejala keracunan tersebut, selain mendapatkan perawatan di Puskesmas Wagir juga diperiksa kondisinya di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB).

Untuk memastikan kondisi kesehatan peserta KKM tersebut Tim Kesehatan dari RSUB telah melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum mahasiswa diizinkan untuk pulang. Selain itu, setelah melakukan evaluasi, kegiatan tersebut diselesaikan lebih cepat dari jadwal.

Kegiatan KKM sesungguhnya dilaksanakan pada 6-9 Februari 2023 di Desa Jedong, yang bertujuan untuk mengetahui persoalan masyarakat, melakukan identifikasi dan analisis dalam memberikan alternatif solusi, serta aksi implementatif untuk membantu masyarakat.

Kegiatan itu, diikuti oleh 1.279 mahasiswa baru 2022 ini, meliputi lima proyek pengabdian masyarakat, yaitu pembangunan infrastruktur penerangan jalan umum (PJU) berbasis tenaga surya, perabatan jalan, dan normalisasi saluran irigasi.

Kemudian, sosialisasi sistem pengolahan sampah dan pengajaran ilmu pengetahuan dan teknologi di sekolah dasar.

Jatah Makan

Respon Universitas Brawijaya tentang Isu Mahasiswa Suspect Covid – 19
Rektorat Universitas Brawijaya Malang merespon cepat kabar yang menyebut ada mahasiswa suspect coronavirus Covid - 19 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wijanto Wijoyo, Berdasarkan keterangan para saksi, lanjutnya, keracunan makanan tersebut terjadi pada Selasa (7/2) kurang lebih pukul 00.30 WIB. Sebelumnya, para mahasiswa itu mendapatkan jatah makan pada Senin (6/2) sore dengan menu nasi putih dan capcay.

Menu makanan tersebut, lanjutnya, kemudian dibagikan kepada seluruh mahasiswa. Makanan itu, dimasak oleh masyarakat setempat.

"Kemudian mereka makan malam kurang lebih pukul 21.00 WIB dengan menu nasi putih dan telor masakan bumbu bali. Namun, pada pukul 00.30 WIB, mulai ada gejala yang diduga akibat keracunan makanan," ujarnya.

Ia menambahkan, waktu kejadian tersebut berlangsung sangat cepat dengan selang waktu terpendek tiga jam dan terpanjang selama enam jam. Pada kurun waktu tersebut, ada sebanyak 510 orang mahasiswa yang mengalami keracunan makanan.

Pihak Puskesmas Wagir sudah mengambil contoh makanan dan dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Malang untuk diteliti.

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan
Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya