Liputan6.com, Surabaya - Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) Muhammad Fawait menilai salawat tidak sekedar kegiatan ibadah, tapi juga menjadi sarana pengentasan kemiskinan. Sebab lewat majelis salawat bisa diisi kegiatan pemberdayaan umat yang dampaknya bisa mengentaskan kemiskinan.
"Lewat majelis salawat masyarakat bisa berkumpul untuk beribadah. Potensi ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana produktif dalam pengentasan kemiskinan lewat program pemberdayaan masyarakat," kata politikus muda Gerindra yang akrab disapa Gus Fawait itu, Jumat (10/2/2023).
Baca Juga
Bendahara Gerakan Pemuda Ansor Jatim ini mengungkapkan angka kemiskinan mayoritas ada di pedesaan. Demikian pula kondisi gizi buruk anak, banyak terdapat di wilayah pedesaan.
Advertisement
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib, Al Qodiri IV Kencong ini menjelaskan, untuk mengatasi masalah sosial tersebut perlu pemikiran yang out off the box. Salah satunya memanfaat keberadaan majelis sholawat untuk melakukan penyuluhan dan pencerahan.
"Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan harus melalui peran ibu. Kalau ibunya semakin religius sering datang majelis sholawat, maka anaknya juga akan religius dan berkualitas," ujar Gus Fawait.
Aktifitasnya dalam menggerakkan kegiatan sholawat membuat Gus Fawait diganjar penghargaan Tokoh Muda Penggerak Sholawat oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Jember. Penghargaan itu diberikan dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN), 9 Februari 2023.
Penghargaan FJN
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim ini juga mendapat penghargaan Tokoh Politik Muda Inspiratif dari PWI Jatim pada tahun 2022. Di tahun 2020, Gus Fawait juga dinobatkan sebagai Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif Jawa Timur 2020 dari Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN).
"Ini merupakan sebuah penghargaan, vitamin, apresiasi dan support dari teman-teman jurnalis yang menjadi motivasi saya untuk terus mengabdi dan memperjuangkan masyarakat. Salah satunya dalam upaya kemiskinan masyarakat," pungkas Gus Fawait.
Â
Advertisement