Google Salah Tampilkan Kurs 1 USD Jadi Rp 8.170, Pakar: Bisa Berbahaya!

Google menampilkan kurs rupiah yang tak masuk akal dengan 1 USD sempat tercatat Rp 8.170, jauh dari nilai pasar sebenarnya. Apakah ini kesalahan teknis, human error, atau ada faktor lain? Simak analisis lengkapnya di sini.

oleh Yuslianson diperbarui 01 Feb 2025, 21:53 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2025, 21:53 WIB
nilai rupiah melemah terhadap dollar
Pegawai memperlihatkan mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup turun 0,22 persen atau 34 poin ke Rp15.616,5 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah penguatan indeks dolar AS 0,16 persen ke 104,41. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Warganet Indonesia dibuat terkejut setelah mendapati Google Search menampilkan kurs 1 USD hanya setara dengan Rp 8.170.

Nilai tukar rupiah ini jauh dari kurs USD to IDR sebenarnya yang tercatat di angka sekitar Rp 16.304 di platform keuangan atau perbankan lainnya, seperti xe.com.

Hal ini langsung menjadi topik perbincangan panas di media sosial (medsos), di mana mereka menduga Google error atau data kurs yang diambil dari tahun 2009 karena timestamp tertera "01 Feb, 09.17 UTC."

Menanggapi hal tersebut, Dr. Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, mengatakan, 09 dalam timestamp sebenarnya menunjukkan waktu pembaruan terakhir.

"Angka 09 di timestap sebenarnya menunjukkan waktu terakhir Google meng-update kurs tersebut, bukan tahun 2009," kata Pratama dalam keterangan resminya, Sabtu (1/2/2025).

Pratama juga menyebutkan, "ada beberapa kemungkinan penyebab Google search menampilkan kurs 1 USD hanya Rp 8.170 itu adalah gangguan teknis atau bug dalam sistem pengambilan data."

Google mengandalkan algoritma tertentu untuk menarik informasi berbagai sumber eksternal, termasuk lembaga keuangan dan penyedia data ekonomi. "Jika terjadi kesalahan dalam proses ini, maka data yang ditampilkan bisa tidak akurat," katanya.

Kesalahan input juga dapat menjadi kemungkinan penyebab lain. Dalam sistem berbasis data, human error seperti typo atau kelalaian dalam pembaruan informasi bisa jadi kesalahan tampilan kurs.

Kemungkinan lain paling ekstrem adalah manipulasi data akibat peretasan. "Meskipun sistem keamanan Google sangat canggih, bukan tidak mungkin terjadi upaya peretasan atau penyusupan oleh aktor jahat yang berusaha mengacaukan informasi finansial," ujar Pratama.

 

Dampak Kesalahan Kurs Terhadap Publik

<p>Google Tampilkan Kurs 1 Dolar AS Jadi Rp 8.170, Warganet Geger!. (Liputan6.com/ Yuslianson)</p>

Ketika kurs mata uang yang ditampilkkan tidak akurat, dampaknya bisa sangat luas. Banya orang, termasuk pebisnis, investor, hingga wisatawan, mengandalkan Google untuk melihat nilai tukar sebelum bertransaksi.

Jika informasi yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataan, hal ini berpotensi menimbulkan dampak finansial yang merugikan, baik dalam skala kecil maupun besar.

Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Google memiliki tanggung jawab besar terhadap informasi disajikan. Meski bukan penyedia data finansial utama, tetap diperlukan mekanisme verifikasi kektat untuk memastikan akurasi informasi.

Jika kesalahan seperti ini terjadi dan tidak segera diperbaiki, Google bisa dianggap lalai dan berpotensi menyebarkan informasi menyesatkan, kebingungan, keresahan, bahkan kegaduhan di tengah masyarakat.

Pratama menjelaskan, "dalam era digital saat ini, penyebaran berita palsu atau informasi yang salah dapat menimbulkan ketidakstabilan di berbagai sektor."

 

Alternatif Cek Kurs Mata Uang Dimana?

Teller menghitung mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Agar menghindari kesalah informasi seperti ini, masyarakat disarankkan untuk ktidak hanya mengandalkan Google sebagai satu-satunya referensi nilai tukar.

"Ada baiknya untuk mengecek kurs rupiah dari sumber resmi seperti Bank Indonesia, lembaga keuangan besar, atau layanan keuangan terpercaya lainnya untuk memberikan gambaran yang lebih akurat dan dapat diandalkan," pungkas Pratama.

Google Beri Penjelasan

Logo Google di kantornya yang berlokasi di Roppongi Hills Mori Tower, Tokyo, Jepang. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Menanggapi masalah nilai tukar rupiah ini, Google pun langsung memberikan klarifikasi melalui pesan singkat kepada tim Tekno Liputan6.com.

“Kami menyadari adanya masalah mempengaruhi informasi nilai tukar Rupiah (IDR) di Google Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga,” tulis Google, Sabtu (1/2/2025). 

Lebih lanjut, Google mengatakan, “ketika mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin.”

Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan kesalahan kurs 1 USD ke IDR ini akan diatasi sepenuhnya atau kembali normal.

Banner Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Banner Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya