Festival Rujak Uleg Masuk 110 Kalender Nasional, Khofifah: Bisa Jadi Sumber Perekonomian Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, Festival Rujak Uleg menjadi bagian dari tradisi dan budaya di Kota Surabaya yang bisa dijadikan sebagai sumber perekonomian di Jatim.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 08 Mei 2023, 08:04 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2023, 08:04 WIB
GUbernur Khofifah dan wali kota Surabaya Eri Cahyadi saat meramaikan Festival Rujak Uleg di Surabaya. (Istimewa)
GUbernur Khofifah dan wali kota Surabaya Eri Cahyadi saat meramaikan Festival Rujak Uleg di Surabaya. (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, Festival Rujak Uleg menjadi bagian dari tradisi dan budaya di Kota Surabaya yang bisa dijadikan sebagai sumber perekonomian di Jatim.

"Semakin hari, dunia akan melihat Surabaya dan melihat berbagai budaya serta kuliner yang ada di dalamnya. Doakan Surabaya bisa tetap guyub rukun dan saling menjaga persaudaraan serta budayanya," katanya, Minggu 7 Mei 2023.

Festival Rujak Uleg 2023 yang digelar di Kya Kya, juga dimeriahkan berbagai hiburan seni tari, musik, hingga parade drumband. Bahkan, seluruh elemen masyarakat di Kota Surabaya turut hadir menyaksikan keseruan Rujak Uleg di tahun ini.

Wali Kota Suabaya Eri Cahyadi mengatakan Festival Rujak Uleg 2023, kini telah masuk di dalam daftar 110 kalender nasional "Kharisma Event Nusantara". Menurutnya, Rujak Uleg kaya akan makna, yang salah satunya adalah keberagaman antar suku, ras, dan umat beragama.

"Rujak Uleg ini artinya, rujak yang banyak isinya, yang diulek menjadi satu ada buah-buahan berbagai macam jenis. Itu menunjukkan, bahwa Surabaya terdiri berbagai macam suku, ras, agama, dan budaya dengan toleransinya yang sangat luar biasa," kata Cak Eri panggilan lekatnya.

Ia mengatakan, selain masuk ke dalam kalender nasional "Kharisma Nusantara" yang menjadi pembeda di event Rujak Uleg tahun 2023 adalah cobeknya. Cobek yang dipakai di tahun ada jumlahnya ada tiga jenis yakni yang pertama cobek dengan lingkar lebar 2,5 meter, dan dua lainnya berukuran 2 meter.

Kolaborasi dengan Pemprov

Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Fadjar Hutomo mengatakan, KEN 2023 adalah salah satu program strategis dari Kemenparekraf dengan mengedepankan strategi kolaborasi bersama seluruh provinsi di Indonesia, untuk mendorong pemulihan ekonomi melalui events lead recovery.

"Kalau dilihat, even-even di Jawa Timur banyak yang masuk ke dalam daftar 110 kalender KEN ini. Jadi Jatim sangat luar biasa memang potensinya, bukan hanya di Surabaya, tapi juga ada Pacitan, Jember, dan masih banyak lainnya," katanya.

Fadjar menambahkan, Kota Surabaya kaya akan potensi keindahan alam, sejarah, maupun ragam budaya yang khas sehingga ke depannya perlu didorong untuk dikembangkan dengan promosi. Menurut dia, semua potensi itu telah dirangkum semuanya ke dalam Festival Rujak Uleg 2023.

"Melalui rujak cingur atau rujak uleg yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda, sehingga ini menjadi unit selling point di Surabaya," katanya.

Oleh karena itu, ke depannya penting diimplementasikan, strategi yang mengedepankan aksi dan konten kreatif, baik setiap penyelenggaraan event atau memadukannya dengan pola perjalanan wisata dan mengedepankan interpretasi yang menarik, demikian Fadjar Hutomo.

Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner
Diplomasi Lewat Jalur Kuliner (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya