Menag: Jangan Pilih Capres Cawapres yang Jadikan Agama Alat Politik untuk Raih kekuasaan

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta masyarakat tidak memilih pemimpin yang memecah belah umat dan menggunakan agama sebagai alat politik.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 04 Sep 2023, 11:13 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2023, 11:06 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah saat hendak kembali ke Tanah Air, Kamis (6/7/2023). (Nafiysul Qodar/Liputan6.com)
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah saat hendak kembali ke Tanah Air, Kamis (6/7/2023). (Nafiysul Qodar/Liputan6.com)

 

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta masyarakat tidak memilih pemimpin yang memecah belah umat dan menggunakan agama sebagai alat politik pada Pemilu 2024 mendatang. 

"Harus dicek betul. Pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini, memecah-belah umat. Kalau pernah, jangan dipilih," kata Menag Yaqut, Minggu 3 September 2023.

Yaqut meminta masyarakat tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan. 

"Agama seharusnya dapat melindungi kepentingan seluruh umat, masyarakat. Umat Islam diajarkan agar menebarkan Islam sebagai rahmat, rahmatan lil 'alamin, rahmat untuk semesta alam. Bukan rahmatan lil Islami, tok," kata Menag.  

Karena itu pemimpin yang ideal, menurutnya,  harus mampu menjadi rahmat bagi semua golongan. 

"Kita lihat calon pemimpin kita ini pernah menggunakan agama sebagai alat untuk memenangkan kepentingannya atau tidak. Kalau pernah, jangan dipilih," tegasnya. 

Dia menyampaikan pentingnya penelusuran rekam jejak saat menentukan calon pemimpin bangsa.

Hal ini, kata dia, bertujuan agar bangsa Indonesia memperoleh pemimpin yang amanah dan dapat mengemban tanggung jawab kemajuan negeri ini. 

"Saya berpesan kepada seluruh ikhwan dan akhwat ini agar nanti ketika memilih para pemimpin, memilih calon pemimpin kita, calon presiden, dan wakil presiden, kita, lihat betul rekam jejaknya," seru Menag. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tablig Akbar Idul Khotmi Nasional Thoriqoh Tijaniyah ke-231

Menag RI Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan bahwa Indonesia kembali mendapat kuota haji 221.000 jemaah pada 2024 nanti.
Menag RI Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan bahwa Indonesia kembali mendapat kuota haji 221.000 jemaah pada 2024 nanti. (FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)

Ia menyampaikan hal tersebut di Garut, Jawa Barat, dalam rangka menghadiri Tablig Akbar Idul Khotmi Nasional Thoriqoh Tijaniyah ke-231 di Pondok Pesantren Az-Zawiyah, Tanjung Anom, Garut, Jawa Barat. 

Menag berharap Tarekat Tijaniyah dapat mengambil peran yang lebih besar menjelang tahun politik untuk mendamaikan umat, agar umat bisa tetap tenang, teduh, dan damai meskipun berbeda-beda dalam pilihannya.

"Bagaimana memilih pemimpin yang benar-benar bisa dipercaya, bisa diberikan amanah untuk memimpin bangsa besar. Bangsa yang memiliki keragaman, bangsa yang memiliki banyak perbedaan, tetapi itu menjadi kekuatan kita," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Infografis Penjelasan Mendikbud dan Menag soal Frasa Madrasah di Draf RUU Sisdiknas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penjelasan Mendikbud dan Menag soal Frasa Madrasah di Draf RUU Sisdiknas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya