Rektor UMJ: Hidup Itu Berproses, Orangtua Harus Sabar Dukung Anak Sukses Usai Lulus Kuliah

Sukses yang dia maksud adalah sukses dalam pengertian holistik yaitu ukhrawi dan duniawi. Ma’mun juga mengatakan wisuda kali ini digelar untuk pertama kalinya setelah menerima predikat Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

oleh Tim Regional diperbarui 31 Mei 2024, 18:37 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2024, 17:45 WIB
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma’mun Murod. (Istimewa)
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma’mun Murod. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma’mun Murod menyatakan, orangtua harus sabar dan memberikan dukungan kepada anak-anaknya yang baru lulus kuliah. Sebab, setelah selesai kuliah, tidak otomatis mendapat pekerjaan apalagi langsung mapan. 

"Hidup yang baik adalah hidup yang berproses, tidak tiba-tiba sukses. Kalau begitu, tidak islami. Jadi, proses itu dimulai dengan merangkak dari bawah dan sampai di masa tertentu yang dapat dibilang sukses,” ujar Ma’mun dalam sambutannya pada Wisuda ke-79 UMJ, Kamis 30 Mei 2024.

Sukses yang dia maksud adalah sukses dalam pengertian holistik yaitu ukhrawi dan duniawi. Ma’mun juga mengatakan wisuda kali ini digelar untuk pertama kalinya setelah menerima predikat Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Ma’mun menerangkan, data akhir April 2024 menunjukkan dari sekitar 4.400 perguruan tinggi (PT) seluruh Indonesia, tidak sampai pada angka 100 jumlah PT terakreditasi Unggul. Ia mensyukuri UMJ menjadi satu dari yang kurang dari 100 tersebut.

“Ibarat pemain sepak bola, UMJ sudah masuk Timnas. Kalau masuk Timnas, harga transfernya lebih mahal dari pada pemain yang belum masuk Timnas baik di level kelompok usia maupun senior,” kata Ma’mun.

Oleh karena itu, sebagai lulusan perguruan tinggi dengan akreditasi Unggul. Para alumni akan lebih percaya diri dengan status akreditasi tersebut karena memiliki nilai tawar yang lebih tinggi dari pada kampus lain yang belum terakreditasi Unggul.

Ma’mun berkomitmen setelah UMJ meraih akreditasi Unggul, jajaran pimpinan kampus akan terus memperbaiki UMJ dan terus menaikkan derajat lebih tinggi lagi.

 

Rangking UMJ

Ia memaparkan peringkat UMJ dari berbagai versi yang kian meningkat. Dimulai dari Webometrics, UMJ berada pada rangking 76 dari 4.400 perguruan tinggi di Indonesia, sementara itu, Unirank UMJ terdapat peringkat ke-68. Kemudian, pada perguruan tinggi Islam terbaik sedunia, UMJ menempati posisi ke-48 dan pada lingkup Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah, UMJ berada di rangking ke-6.

"Tentu kami (pimpinan) memiliki target tertentu untuk terus meningkatkan kuantitas UMJ sehingga meskipun adik-adik telah selesai studi dan UMJ ada di level terbaik dari posisi saat ini maka adik-adik tetap akan bangga," pungkas Ma'mun.

Ketua Badan Pembina Harian UMJ Abdul Mu’ti, M.Ed., menyampaikan pesan mendalam pada wisudawan terkait modal dalam menghadapi tantangan kehidupan setelah lulus.

Ijazah dan nilai IPK menjadi penting karena itu modal awal, akan tetapi Mu’ti menjelaskan kreativitas dan mentalitas lebih penting dari itu. Dari salah satu buku Robert Kiyosaki, Mu’ti memberikan gambaran tentang pentingnya semangat untuk berjuang dan mentalitas untuk maju itu jauh lebih penting.

“Maka yang menentukan kesuksesan Anda di masa depan adalah semangat juang dan mentalitas serta mentalitas serta rasa percaya diri yang tinggi karena yang bisa mengubah nasib adalah kita sendiri,” tegas Mu’ti.

Sekretaris PP Muhammadiyah ini juga berpesan pada wisudawan agar memiliki integritas moral yang juga terdapat dalam bait terakhir Mars UMJ.

“Lirik dari bait penutup 'Cendekia berbudi luhur', memiliki pesan moral yang sangat penting bagi kita karena lulusan UMJ harus menunjukkan keunggulan dalam akhlak dan berbudi luhur, untuk membawa kemajuan umat serta bangsa,” tegas Mu’ti.

 

 

infografis pancasila
cara negara amankan pancasila (liputan6.com/triyas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya