Banyuwangi Gelar Edukasi Konservasi Laut di Hari Lingkungan Hidup Dunia

Kabupaten Banyuwangi menggelar aksi konservasi laut dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Pantai Grand Watudodol, Rabu (5/6/2024). Banyuwangi ditunjuk Pemprov Jatim menjadi tuan rumah peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Jatim.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 06 Jun 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 11:00 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melakukan penanaman pohon di Grand Watudodol pada hari Lingkungan Hidup Sedunia (Istimewa)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melakukan penanaman pohon di Grand Watudodol pada hari Lingkungan Hidup Sedunia (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi menggelar aksi konservasi laut dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Pantai Grand Watudodol, Rabu (5/6/2024). Banyuwangi ditunjuk Pemprov Jatim menjadi tuan rumah peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Jatim. 

Dihadiri ratusan pelajar, warga, dan pegiat lingkungan hidup, Hari Lingkungan Hidup yang diperingati setiap 5 Juni ini kegiatannya berlangsung meriah. 

Bupati Ipuk bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Jatim Jempin Marbun,bersama pejabat lainya, melakukan penanaman 250 pohon cemara laut secara simbolis di Pantai GWD tersebut. 

Berdasarkan riset, pohon cemara laut mampu menyerap karbon hingga 394 kg karbondioksida per pohon per tahun. Ini bisa mendukung upaya pengurangan emisi untuk mencapai target zero net emission pada 2050 mendatang. 

"Semoga peringatan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk mulai perilaku dan gaya hidup yang lebih memperhatikan lingkungan. Kita hanya punya Satu Bumi, maka bersama-sama harus kita jaga bumi ini. Mulailah dari diri kita, dan tularkan ke sekeliling kita," ajak Ipuk di Banyuwangi, Rabu (5/6/2024).

Ipuk berharap Hari Lingkungan Hidup Sedunia bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang lingkungan mulai dari membuang sampah hingga isu perubahan iklim. Salah satu tindakan menjaga lingkungan yang dilakukan Banyuwangi dengan melakukan pengolahan sampah berbasis sirkular. 

"Kita terus menggalakkan berdirinya tempat pengolahan sampah terpadu 3R seiring dengan tumbuhnya perilaku masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah. Bahkan ada 3 TPST di Banyuwangi yang akan mengolah sampah menjadi bahan RDF untuk bahan bakar induatri semen," kata Ipuk. 

Dalam kesempatan itu, juga digelar pelatihan budidaya terumbu karang dan lobster yang diikuti ratusan warga yang tergabung dalam sejumlah pokdarwis. Ini sebagai upaya menjaga ekosistem laut.

Sepakat Mencapai Emisi Nol Bersih

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Jatim, Jempin Marbun, menambahkan, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Indonesia diperingati secara serentak di seluruh daerah. 

"Di wilayah Jawa Timur kami pilih Banyuwangi sebagai tuan rumah dengan berbagai pertimbangan program-program yang telah dimilikinya," ujar Marbun. 

Berdasarkan konferensi Paris 2015, imbuh Marbun, seluruh negara di dunia sepakat mencapai emisi nol bersih (net zero emission). Indonesia mentargetkan bisa mencapai net zero emission pada 2050. 

Untuk mendukung hal ini, banyak yang dilakukan di wilayah Jatim. Mulai reboisasi di lahan gundul, penanaman  pohon di pesisir pantai, dan sebagainya.

"Hari ini kita tanam 250 pohon cemara udang di kawasan pantai Grand Watudodol Banyuwangi," ujarnya

 

INFOGRAFIS JOURNAL_Mengenal Apa Itu Cancel Culture (liputan6.com/Abdillah)
INFOGRAFIS JOURNAL_Berbagai Fakta Mengenai Gerakan Cancel Culture di Media Sosial (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya