50 Hektare Vegetasi Hangus Akibat Kebakaran di Kawasan Gunung Bromo

Kabag TU Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), septi Eka Wardhani mengimbau agar masyarakat maupun wisatawan, waspada terhadap potensi kebakaran.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 25 Jun 2024, 18:03 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2024, 18:03 WIB
Kebakaran di kawasan Gunung Bromo berhasil dipadamkan. (Istimewa)
Kebakaran di kawasan Gunung Bromo berhasil dipadamkan. (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di kawasan Wisata Gunung Bromo, menghanguskan vegetasi seluas 50 hektare.

Hingga saat ini otoritas terkait masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran. Sedangkan api sudah berhasil dipadamkan total oleh tim gabungan.

Berdasarkan kalkulasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), karhutla di kawasan wisata internasional ini menghanguskan sedikitnya 50 Hektare lahan dan vegetasi di dalamnya.

Kebakaran itu terjadi di area Gunung Batok. Kebakaran pertama kali terjadi sekitar pukul 17.30 Wib, melanda beberapa wilayah di Desa Mororejo, Podokoyo dan Dusun Kendangsari Kabupaten Pasuruan.

Api dengan cepat menyebar di area hutan yang kering, karena musim kemarau yang berkepanjangan. pihak berwajib masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari kebakaran ini, apakah disebabkan oleh faktor alam atau ulah manusia.

Kabag TU Balai Besar Taman Nasional  Bromo Tengger Semeru (TNBTS), septi Eka Wardhani mengimbau agar masyarakat maupun wisatawan, waspada terhadap potensi kebakaran.

"Sebab saat ini kawasan Bromo sedang mengalami kemarau dan kering. Sehingga percikan api sekecil apapun sangat mungkin memicu kebakaran," jelasnya Selasa (24/6/2024)

Meski sudah padam, namun petugas masih terus melakukan pemantauan dan penyisiran secara berkala. Guna mengantisipasi kebakaran lantaran ada titip api baru. Selain patroli, petugas juga melakukan pengawasan melalui satelit

Sejauh ini tidak terpantau titik panas di website sipongi untuk wilayah Gunung Batok, menandakan api mulai mereda. Cuaca di lokasi saat ini cerah, mendukung upaya pemadaman dan pemantauan

 

Perketat Pengawasan Pengunjung

Angin Kencang Bikin Titik Api di Lereng Gunung Batok Menuju Kawasan Gunung Bromo
Petugas gabungan berusaha memadamkan titik api di lereng Gunung Batok pada Sabtu, 22 Juni 2024, agar kebakaran tak sampai merambat ke kawasan Gunung Bromo (Foto : Dok BB TNBTS)

Anggota DPRD Jatim Habib Mahdi meminta seluruh pengunjung menjaga lingkungan di sekitar Gunung Bromo untuk mencegah kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak terulang kembali.

"Kami meminta kepada seluruh masyarakat sekitar dan wisatawan untuk tetap mejaga lingkungan. Tidak melakukan aktivitas yang memicu kebakaran, termasuk membuang putung rokok sembarangan," katanya, Senin (24/5/2024).

 Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim ini menyampaikan dalam kondisi cuaca yang panas ini rawan terjadinya kebakaran.

"Jadi, diharapkan tidak membawa alat-alat yang bisa memercikkan api. Apalagi ini kan momen liburan sekolah yang dipastikan tingkat kunjungan wisatawan pasti meningkat," jelasnya.

Dia juga meminta kepada seluruh petugas yang berjaga di kawasan TNBTS untuk lebih ketat dalam hal pengawasan.

"Harus ada pengawasan secara khusus. Karena sekarang ini lagi padat-padatnya wisatawan dan pengawasan lebih diperketat lagi," pinta Habib Mahdi.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Gunung Batok di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur dilaporkan telah berhasil dipadamkan.

Infografis Letusan Gunung Bromo
Infografis Letusan Gunung Bromo (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya