PPDB Sekolah Negeri di Surabaya Sudah Ditutup, Eri Cahyadi: Sekolah Swasta Terbuka Lebar

Eri Cahyadi mengatakan bahwa pihaknya akan melihat paparan jumlah kelulusan siswa SD dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, dan kemudian akan disandingkan dengan data siswa yang diterima di sekolah SMP Negeri.

oleh Erik Erfinanto diperbarui 17 Jul 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2024, 09:00 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Surabaya sudah ditutup. Banyak wali murid yang khawatir karena anaknya tidak diterima.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta orang tua siswa tidak khawatir dengna hal itu karena PPDB untuk sekolah swasta masih terbuka lebar.

Eri Cahyadi mengatakan bahwa pihaknya akan melihat paparan jumlah kelulusan siswa SD dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, dan kemudian akan disandingkan dengan data siswa yang diterima di sekolah SMP Negeri.

"Kalau ada selisihnya, saya minta mencari di mana anak-anak yang lulus tadi. Apakah mungkin dia sekolah di pondok atau di luar negeri, itu kita lihat. Kalau ternyata ada sisanya, jangan sampai ada anak Surabaya yang tidak sekolah," kata Eri dalam keterangannya di Surabaya, Selasa (16/7/2024).

Ia menjelaskan, saat ini untuk PPDB sekolah negeri di Surabaya telah ditutup sehingga anak-anak yang belum mendapatkan sekolah akan diarahkan ke sekolah swasta yang memiliki kualitas baik bagi anak-anak tersebut.

"Tapi dengan catatan, saya juga berharap, swastanya juga yang kualitasnya bagus. Karena Kalau dipaksakan masuk swasta yang itu (tidak bagus) ya nggak mau muridnya,” ujarnya.

Selain mencocokkan data siswa, ia juga berencana menggelar pertemuan dengan orang tua siswa, baik itu dari sekolah negeri maupun swasta se-Surabaya.

Saat itu, ia ingin, menyampaikan kepada orang tua pentingnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa.

"Akan saya kumpulkan nanti ada yang lewat zoom, ada juga yang secara langsung. Saya ingin menitipkan (kepada orang tua) bahwa pengenalan sekolah itu tidak hanya pelajaran saja, tetapi juga mengenal lingkungan sekolahnya," katanya.

Pada Selasa (16/7), Eri juga melakukan peninjauan pelaksanaan MPLS di kawasan Surabaya utara, di SMP Barunawati Surabaya dan SMP Negeri 5 Surabaya. Ia memastikan pelaksanaan MPLS di wilayah Surabaya berjalan baik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Antisipasi Bully pada Siswa Baru

Menurutnya, pelaksanaan MPLS tidak hanya mengajak siswa untuk mengenal lingkungan sekolahnya. Namun juga sebagai ajang untuk pengenalan watak dari masing-masing siswa.

Ia berharap, dalam pelaksanaan MPLS ada rasa saling mengayomi dan berbagai ilmu antarsiswa.

Ia menambahkan, siswa senior atau kakak kelas dalam sekolah tersebut diharapkan bisa memberikan ilmu kepada adik-adiknya, sehingga tidak ada potensi terjadinya aksi perundungan di kalangan pelajar.

Agar tidak terjadi aksi perundungan khususnya di lingkungan sekolah terhadap siswa baru, lanjutnya, para guru harus melakukan pendampingan kepada para siswa dalam setiap pelaksanaan berbagai kegiatan di MPLS.

"Dengan begitu maka tidak ada bully-bully-an, merasa paling jagoan, atau merasa hebat di sekolah. Saya berharap para guru juga harus lebih care (peduli) dengan anak-anaknya," katanya.

Infografis Jokowi Pertimbangkan Hapus PPDB Sistem Zonasi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi Pertimbangkan Hapus PPDB Sistem Zonasi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya