Proses Terjadinya
Gerhana Matahari terjadi saat posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus. Hal ini karena Bumi berevolusi mengitari Matahari, dan Bulan yang berkedudukan sebagai satelit Bumi bergerak mengitari Bumi setiap harinya atau yang dinamakan revolusi Bulan.
Karena sama- sama berputar atau berevolusi mengelilingi targetnya masing- masing, maka bisa saja suatu saat ketiganya berada dalam satu garis lintasan yang lurus.
Gerhana Matahari terjadi saat Bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Meskipun Bulan lebih kecil dari Matahari, Bulan dapat menutupi Matahari karena Bulan lebih dekat ke Bumi dibanding Matahari.
Ketika Bumi, Bulan, dan Matahari sejajar, bayangan Bulan jatuh di Bumi menutupi Matahari. Bayang-bayang Bulan yang jatuh ke permukaan Bumi memiliki dua bagian yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan tambahan (penumbra).
Penduduk Bumi yang dilintasi wilayah umbra tidak akan melihat Matahari, karena seluruh sumber cahayanya ditutupi Bulan. Sementara mereka yang berada di daerah yang dilalui penumbra, masih dapat melihat sebagian sinar Matahari.
Jenis-Jenis Gerhana
Secara umum, gerhana Matahari juga memiliki jenis-jenis yang dapat kita ketahui. Gerhana Matahari dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan proses terjadinya gerhana Matahari tersebut.
Secara umum, gerhana Matahari dapat dibedakan menjadi empat jenis. Hal ini di dasarkan pada fase-fase terjadinya gerhana Matahari. Empat jenis gerhana Matahari ini akan saling berkaitan atau bersambung antara satu dengan yang lainnya. Berikut adalah jenis- jenis gerhana Matahari:
1. Gerhana Matahari Total
Gerhana Matahari total akan terjadi apabila saat puncak gerhana piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Pada saat fase tersebut, piringan Bulan terlihat sama besar atau bahkan lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan juga piringan Bulan sendiri bisa berubah- ubah. Hal ini tergantung pada masing- masing jarak Bumi dengan Bulan dan juga jarak Bumi dengan Matahari.
2. Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana Matahari sebagian akan terjadi apabila pada saat itu Bulan di saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan Matahari saja. Pada fase tersebut, gerhana ini selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan. Maka dari itu disebut dengan gerhana Matahari sebagian.
3. Gerhana Matahari Cincin
Gerhana Matahari cincin merupakan gerhana Matahari yang terjadi apabila Bulan pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi apabila ukuran piringan Bulan lebih kecil daripada piringan Matahari.
Sehingga ketika pringan Bulan berda di depan piringan Matahari, tidak semua piringan Matahari akan tertutup oleh piringan dari Bulan. Dan bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan ini berada di sekeliling piringan Bulan sehingga terlihat menyerupai cincin yang bercahaya. Hal itulah sebabnya gerhana ini dinamakan gerhana Matahari cincin.
4. Gerhana Matahari Hibrida
Gerhana Matahari hibrida merupakan jenis gerhana Matahari yang bergeser antara gerhana Matahari total dan juga gerhana Matahari cincin. Pada saat titik tertentu di permukaan Bumi, gerhana ini akan muncul sebagai gerhana Matahari total, sementara pada titik- titik lain muncul sebagai gerhana Matahari cincin. Gerhana hibrida ini relatif jarang terjadi.