Pada awal September lalu, ISIS menyerukan para pengikutnya untuk membunuh warga Australia di tempat-tempat umum. Ancaman teror ini disebarkan melalui media yang terhubung dengan kelompok.

Salah satu tempat yang menjadi sasaran ancaman itu adalah bangunan Opera House dan Sydney Cricket Ground (SCG) yang berada di Sydney . Lalu jelang satu hari sebelum peringatan tragedi 9/11 di New York, Amerika Serikat terjadi lah teror berupa penusukan yang dilakukan seorang pria berusia 22 tahun.

Pelaku dilaporkan menikam seorang pria berumur 59 tahun berkali-kali saat korban tengah berjalan di sebuah taman di Minto, pinggiran barat daya Sydney. Pria itu dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.

Pencarian korban pasca badai dahsyat yang melanda pantai timur Sydney, Australia, masih tetap berlangsung hingga hari ini, Senin (6/6/2016).

Tiga orang warga dilaporkan tewas, sementara puluhan lainnya luka-luka. Satu orang korban tewas ditemukan di daerah Australian Capital Territory (ACT) dan dua lainnya di New South Wales (NSW).

Menurut laporan yang dikutip dari Theguardian.com, Senin (6/6/2016), tubuh seorang pria berusia 37 tahun di temukan tak bernyawa di Sungai Cotter, ACT. Pria malang itu ditemukan terjebak dan tidak bisa menyeberangi sungai menggunakan mobil 4WD-nya, minggu 5 Mei 2016 pada pukul 16.30 sore waktu setempat.