Penikaman di Sydney Australia Lukai 4 Orang Termasuk Polisi, Seorang Pria Ditangkap

Sydney, kota berpenduduk 5 juta jiwa, telah mengalami serentetan serangan penikaman tahun ini, sehingga mendorong pemerintah New South Wales untuk memperketat undang-undang penggunaan pisau.

oleh Tim Global diperbarui 25 Agu 2024, 16:42 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2024, 16:42 WIB
Ilustrasi penusukan. (Unsplash)
Ilustrasi penikaman di Sydney Australia. (Unsplash)

Liputan6.com, Sydney - Penikaman terjadi di Sydney, Australia pada Minggu (25/8/2024) pagi. Insiden itu adalah penikaman terbaru dari serangkaian serangan penikaman di kota terbesar Australia tahun ini.

Laporan VOA Indonesia menyebut polisi mengatakan empat orang termasuk seorang petugas polisi terluka dalam serangan penikaman tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan, seorang pria yang melarikan diri dari tempat kejadian telah ditahan. Menteri Kepolisian negara bagian New South Wales Yasmin Catley mengatakan saat ini tidak ancaman yang berkelanjutan terhadap warga Sydney.

Polisi mengatakan mereka yakin tidak ada korban jiwa dalam serangan yang terjadi setelah kecelakaan di pinggiran selatan Engadine.

Menurut rekaman udara dari lokasi kejadian yang dilakukan oleh stasiun televisi Australian Broadcasting Corp, menunjukkan dua mobil yang bertabrakan dan ditandai dengan pembatas pita polisi.

Sydney, kota berpenduduk 5 juta jiwa, telah mengalami serentetan serangan penikaman tahun ini, sehingga mendorong pemerintah New South Wales untuk memperketat undang-undang penggunaan pisau.

Parlemen negara bagian pada Juni lalu mengeluarkan undang-undang yang melengkapi polisi dengan pemindai pendeteksi logam elektronik untuk memeriksa orang-orang tanpa surat perintah di pusat perbelanjaan, tempat olahraga dan stasiun transportasi umum.

Sebelumnya pada April lalu, enam orang tewas dan 12 lainnya luka-luka dalam serangan penikaman di sebuah mal di kawasan Bondi Sydney. 

Infografis Penusukan Wiranto
Infografis Penusukan Wiranto (Liputan6.com/Abdillah)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya