Liputan6.com, Jakarta - Konser The Eras Tour Melbourne di Australia yang berlangsung selama tiga hari berakhir manis. Taylor Swift menyebutnya sebagai pertunjukan terbesar yang pernah ia lakukan sepanjang tur tersebut.Â
"Melbourne, apa yang harus saya katakan pada kalian setelah lebih dari 288 ribu dari kalian datang dan berdansa bersama kami dalam tiga malam terakhir ??!" tulis Taylor Swift di unggahan sederet foto konsernya hasil jepretan fotografer Australia, Graham Denholm, Senin (19/2/2024).
Baca Juga
"Itu sungguh tak terlupakan. Kalian berada di LEVEL lain. Terima kasih untuk kenangannya. Saya akan sering melihat kembali (momen) dari akhir pekan ini."
Advertisement
Setelah konser di Melbourne, pelantun lagu Cruel Summer tersebut memiliki waktu beberapa hari sebelum melanjutkan turnya di Sydney mulai Jumat, 23 Februari 2024. Meski begitu, ia kedapatan langsung terbang ke kota tujuan pada Senin tengah hari, (19/2/2024), dengan menaiki pesawat jet pribadinya.
Ia diyakini tiba sekitar pukul 13.00, waktu setempat, tepat sebelum badai dahsyat menyapu kota tersebut. Mengutip laman news.com.au, penerbangan Swift sempat tertunda 20 menit dengan lebih dari tiga ribu penggemar mengamatinya lewat FlightRadar24. Pesawat Swift diparkir di hanggar bandara, sementara bintang itu menuju hotelnya di Sydney.
Bila Swift berhasil menghindari badai, tidak demikian dengan jadwal penerbangan lain. Dari seluruh penerbangan umum yang dijadwalkan tiba antara pukul 14.00 hingga 15.00, dua di antaranya dialihkan dan hanya satu yang mendarat.
Badai petir hebat melanda kota tepi pelabuhan dengan suara guntur yang keras dan hujan lebat. Badai dimulai sebelum pukul 1 siang, tapi mereda pada pukul 14.30, waktu setempat.
Langgar Aturan Sendiri
Setelah mendarat, Taylor Swift dijadwalkan bergabung dengan konvoi mobil yang membawanya ke penthouse di Crown, Barangaroo. Superstar pop berusia 34 tahun itu akan menampilkan empat pertunjukan di Sydney mulai Jumat sebelum ia berangkat ke Singapura.
Selama pertunjukan terakhirnya di Melbourne pada Minggu, ia merevisi aturannya sendiri untuk tidak pernah menampilkan "Lagu Kejutan" akustik yang sama lebih dari sekali di Eras Tour-nya.
"Saya ingin jadi sekreatif mungkin dengan set akustik yang bergerak maju dan saya tidak ingin membatasi apapun atau berkata, 'Jika saya memutar lagu ini, saya tidak bisa memutarnya lagi,'" katanya. Konser Eras Tour di Melbourne itu meninggalkan kesan baik pada Swift.Â
Namun, dua penggemar Swift terpaksa melewatkan konser tersebut karena terlibat kecelakaan lalu lintas. Seorang remaja 16 tahun bernama Mieka Pokarier tewas dan adiknya, Freya, mengalami koma akibat kendaraan yang ditumpangi mereka bertabrakan dengan sebuah semi trailer di Dunedoo Road, Ballimore, sekitar 30 kilometer di timur laut Dubbo, New South Wales, Australia.
Kedua anak perempuan itu pergi bersama ibu mereka yang menyopiri SUV menuju Melbourne untuk menonton konser Eras Tour Taylor Swift. Mieka duduk di bangku penumpang depan, sedangkan adiknya duduk di bangku belakang. Sang ibu hanya mengalami luka ringan saat dibawa ke Rumah Sakit Dubbo, begitu pula dengan sopir semi trailer yang bertabrakan dengan mereka.
Â
Advertisement
Curhat Orangtua Remaja Penggemar Taylor Swift yang Tewas
Pada Sabtu, 17 Februari 2024, ayah kedua korban, Peter Pokarier, menumpahkan kesedihannya di media sosial. "Anakku meninggal," ujarnya.Â
Ia juga membagikan tautan laman GoFundMe yang dibuat ibu baptis korban, Karleigh Fox, untuk mengumpulkan donasi. "Keluargaku dan tujuan hidupku. Aku sangat terpukul," sambung Peter lagi.
Sementara, ibu baptis korban menjelaskan bahwa kedua anak dan sang ibu sangat bersemangat menonton Taylor Swift setelah mereka mendapat tiket konser sang bintang yang digelar di Melbourne dan Sydney. Namun, kecelakaan itu membuyarkan kesenangan yang semestinya jadi pengalaman berharga seumur hidup mereka.
"Kami sangat sedih karena kehilangan salah satu anaknya (berusia 16 tahun), sementara anak berusia 10 tahun telah dilarikan ke Rumah Sakit Westmead dalam kondisi kritis, berjuang untuk hidupnya dengan cedera otak, kerusakan panggul, dan patah kaki," tulisnya dalam laman itu.
Ucapan duka cinta mewarnai kolom komentar unggahan tersebut di media sosial. Banyak yang mengenang Mieka sebagai remaja yang menyenangkan. "Mieka, oh betapa cemerlangnya dirimu," tulis seorang teman di TikTok.
Target Kumpulkan Donasi 100 Ribu Dolar Australia
Baik Mieka dan adik perempuannya Freya pernah jadi anggota Akademi Teater Pemuda Gold Coast. "Yang ini sangat spesial dan penting bagi kami. Keempat anak di keluarga ini pernah menjadi murid Kellie," pemilik Akademi mengunggahnya di Facebook, membagikan tautan ke halaman GoFundMe.
Fox mengatakan anggota keluarga lainnya telah terbang ke Sydney untuk mendampingi Freya yang berusia 10 tahun. Ia saat ini masih dirawat di rumah sakit. Ibunya diperkirakan terbang dari Dubbo pada Sabtu, 17 Februari 2024.
"Saya sangat terharu dengan curahan kemurahan hati dan cinta terhadap keluarga, wow sudah lebih dari 4K dolar Australia," tulis Fox dalam pembaruannya pada Sabtu pagi.
"Terima kasih. Seperti yang bisa Anda bayangkan, ada banyak pekerjaan yang harus kita lakukan dan ini akan sangat membantu mengurangi tekanan."
Penggalangan dana tersebut telah mengumpulkan lebih dari 34 ribu dolar Australia. Mereka menargetkan 100 ribu dolar Australia untuk biaya pengobatan Freya.
Advertisement