Tanjung Pinang merupakan ibu kota dari Kepulauan Riau, Indonesia. Kota ini memiliki hari jadi pada tanggal 17 Oktober 2001. Kota ini memiliki daerah pariwisata yang cukup banyak, salah satunya yaitu Pulau Penyengat yang berjarak kurang lebih 2 mil dari Pelabuhan Laut Tanjung Pinang, kemudian Pelabuhan Sri Bintan Pura, dan Pantai Trikora yang kurang lebih berjarak 65 km dari kota, juga pantai buatan Tepi Laut yang terletak di garis pantai pusat kota. Pelabuhan Laut Tanjung Pinang (Pelabuhan Sri Bintan Pura) memiliki kapal-kapal yang berjenis feri dan speedboat. Kapal tersebut sering dipakai untuk akses domestik seperti pulau Batam, pulau Karimun, pulau Kundur dan Riau daratan yang juga merupakan akses internasional ke Malaysia dan Singapura. Kota ini memiliki Ibu Kota Senggarang dengan wali kota yang bernama H. Lis Darmansyah. Selain itu, data populasi jiwa tahun 2014 di kota ini yaitu 203.153 jiwa dengan kepadatan penduduk 848 jiwa/km².
Perahu Rute Tanjung Pinang-Pulau Penyengat Tenggelam, 10 Tewas
Sebuah perahu motor atau pompong dari Tanjungpinang ke Pulau Penyengat, Kepulauan Riau (Kepri) tenggelam sekitar pukul 09.30 WIB. Sepuluh orang dikabarkan meninggal dunia dalam peristiwa ini. Diduga, tenggelamnya perahu tersebut akibat cuaca buruk. Kepala Keamanan Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP) Tanjungpinang, Teddy Makaya, menyatakan bahwa perahu tersebut membawa total 17 penumpang. "Satu nahkoda, dua anak, dan 14 orang dewasa," kata Teddy dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (21/8/2016). "Korban meninggal dunia 10 orang, yakni delapan orang dewasa dan dua anak-anak," sambung dia. Teddy menyebutkan, hingga saat ini berjumlah 12 orang, termasuk korban jiwa telah dievakuasi. Sementara lima lainnya masih dalam pencarian.
Aman, Festival Bahari Kepri dan Sail Karimata 2016
Semua tenaga keamanan dari unsur TNI-Polri, SAR, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan dipastikan siap mengawal dua event bahari akbar itu. Koordinator Bidang Pengamanan Festival Bahari Kepri (FBK), Meifrizon mengatakan ratusan personel gabungan siap bergerilya mengamankan event itu. Bahkan, armada militer juga akan disiagakan di Laut Tanjung Pinang. "Untuk sistem pengamanan, sudah kami rapatkan bersama TNI-Polri, SAR, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri dan Kota Tanjungpinang," ujar Meifrizo Jumat (9/9) lalu.
Yang terberat, menurut Meifrizon, adalah pengamanan kawasan tempat berlabuhnya kapal-kapal yacht atau perahu pesiar. Dari mulai kawasan Senggarang Besar hingga Tanjung Pinang, semua akan diawasi secara ketat. Semua diawasi dengan sistem patroli selama 24 jam. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Pinang juga siap untuk menurunkan armada transportasi lautnya. "Persoalan pengamanan memang menjadi tanggung jawab besar kami. Kami sudah sepakat untuk memberikan yang terbaik. Kami ingin kegiatan FBK dan Sail Karimata 2016 sukses agar wisatawan merasa aman," tegasnya.