GMC 2019 Sudah Ditulis Tahun 1861 Dalam Kitab Ilmu Falak Pulau Penyengat

GMC Tanjung Pinang lebih lama dan sempurna dibandingkan Singkawang.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 27 Des 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2019, 13:00 WIB
GMC
Ahli astronomi dan peneliti mempersiapkan peralatan mengamati GMC di langit Tanjung Pinang. (foto: Liputan6.com / ajang nurdin)

Liputan6.com, Tanjung Pinang - Langit Tanjung Pinang beruntung disapa fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) secara sempurna. Masyarakat menjadi saksi ketika berkumpul di dataran Laman Bunda Gedung Gonggong.

Menurut Evan Iriawan Akbar Ketua Tim  Peneliti Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), GMC di Kota Tanjung Pinang, Kepri menjadi tempat terbaik di antara 6 wilayah dan 25 kota di Indonesia.

"GMC Tanjung Pinang lebih lama dan sempurna dibandingkan Singkawang,” kata Akbar, Kamis (26/12/2019).

Kondisi bulan sedang berada fokus  di atas langit Tanjungpinang, sehingga bayangan gerhana matahari cincin tampak jelas. Menurut Evan jalur GMC dimulai dari India, Aceh, Padang, Batam, Tanjung Pinang, Kalimantan Utara, Tanjungpelor kemudian Samudra Pasifik.

Gerhana Matahari Cincin sempurna di langit Tanjung Pinang, mengulang sejarah 135 tahun lalu. (foto: Liputan6.com/ajang nurdin)

Terjadinya GMC di Tanjung Pinang ini sudah diprediksi oleh Tengku Akhmad, seorang ahli falak. Prediksi itu secara faktual terdokumentasikan dalam sebuah buku Ilmu Falak Pulau Penyengat yang ditulisnya tahun 1861.

Wali Kota Tanjung Pinang Syahrul mengatakan dalam buku tersebut ditulis bahwa peristiwa GMC bisa dilihat di Tanjung Pinang, mengulang sejarah.

"Sebelumnya sudah  pernah terjadi ratusan tahun silam di sini, dan yang terjadi sekarang sudah tercatat,” kata Wali Kota Tanjung Pinang. 

Dalam kitab itu juga disebutkan GMC akan terulang kembali setelah 135 tahun.

Simak video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya