Meski Dalam Keadaan Sehat, 334 Warga Sambas Kalbar Tertahan di Tanjung Pinang

Mereka tiba di Tanjungpinang menggunakan kapal kayu dari Pelabuhan Tanjung Buton, Jumat (5/6/2020) malam.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jun 2020, 00:30 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2020, 00:30 WIB
Pantai Trikora
Kemenpar akan terus mensuport event ini karena memiliki potensi untuk sekaligus mengembangkan sektor pariwisata di Tanjung Pinang.

Liputan6.com, Tanjung Pinang - Sebanyak 334 warga Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat tertahan di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sembari berharap bisa naik kapal Pelni tujuan Pontianak.

Mereka merupakan para pekerja yang sudah selesai bekerja di sektor Hutan Tanaman Industri (HTI) di Pekanbaru, Provinsi Riau.

Mereka tiba di Tanjungpinang menggunakan kapal kayu dari Pelabuhan Tanjung Buton, Jumat (5/6/2020) malam.

"Semuanya mau pulang ke daerah asal, tapi tidak ada sarana transportasinya makanya transit ke Tanjungpinang sambil menunggu jadwal kapal Pelni," kata Kepala Kesehatan Pelabuhan (KKP), Agus Jamaluddin di Tanjungpinang, Sabtu (6/6/2020), dilansir Antara.

Agus menyatakan, berdasarkan hasil pemantauan thermal scaner, semua dalam keadaan sehat.

Menjelang kepulangan ke Kalbar, kata dia, akan dilakukan tes cepat yang dikoordinasikan oleh Paguyuban warga Sambas yang ada di Tanjungpinang.

"Hasil rapid tes bila nonreaktif maka akan dilakukan pengukuran suhu, nadi, saturasi oksigen dan diterbitkan keterangan sehat," ungkapnya.

Lebih lanjut, saat ini ke-334 warga Sambas tersebut diinapkan di salah satu rumah toko (ruko) di Kelurahan Tanjung Unggat.

Pekan lalu, Pemkot Tanjungpinang juga memfasilitasi pemulangan 83 warga Sambas ke daerah asalnya, setelah sempat berada di Tanjungpinang selama sekitar seminggu.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya