PPnBM Belum Pasti, Pembangunan Pabrik Ponsel Advan Masih Lanjut

Penerapan pajak barang mewah di smartphone masih belum direalisasi, Advan melanjutkan proses pembangunan pabriknya di Semarang.

oleh Denny Mahardy diperbarui 31 Mei 2014, 14:03 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2014, 14:03 WIB
Tjandra Lianto
Tjandra Lianto, Direktur Pemasaran Advan (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Produsen gadget asal Tanah Air, Advan sedang berusaha mewujudkan pembangunan pabrik ponsel di Indonesia. Proses pembangunan pabrik ponsel milik Advan hingga kini pun masih terus berlangsung.

"Sejauh ini tidak ada hambatan yang krusial mengenai rencana pembangunan pabrik ponsel. Semuanya masih berjalan sesuai rencana," kata Tjandra Lianto, Direktur Marketing Advan yang ditemui di Senayan City.

Terkait rencana penerapan pajak barang mewah (PPnBM) pada perangkat ponsel pintar, Advan mengklaim pihaknya masih belum tahu dampak yang akan timbul dari kebijakan itu karena pemerintah belum merealisasikannya.

"Itu kan masih wacana, masih belum menjadi kebijakan. Sejauh ini masih belum ada dampak apa pun terhadap kami. Baik mengenai proses pembangunan pabrik ataupun dampak lainnya," ungkap Tjandra menanggapi isu penerapan PPnBM di smartphone.

Lebih lanjut, ia mengaku bahwa pembangunan pabrik smartphone dan tablet tersebut diharapkan akan memacu persaingan yang lebih sehat dan kompetitif. Vendor lokal itu juga mengklaim berusaha membangun ponsel dan tablet di Indonesia dengan pabrik anyarnya itu.

Sekedar informasi, Advan telah mengalokasikan dana sebesar Rp 100 miliar untuk membangun fasilitas pabrik ponsel dan tablet di wilayah Semarang, Jawa Tengah. Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 30 ribu unit setiap bulannya.

Pabrik ponsel dan tablet tersebut dibangun dengan mengambil sedikit ruang dari pabrik komputer yang sudah dimiliki Advan sejak beberapa tahun lalu. Pabrik milik Advan itu menelan biaya sebesar Rp 1 triliun untuk pembangunan.


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya