Beri Snowden Izin Tinggal, Hubungan Rusia-AS Memanas

Izin tinggal baru yang dikantongi Snowden tidak lagi dilengkapi suaka politik seperti sebelumnya.

oleh Denny Mahardy diperbarui 11 Agu 2014, 10:14 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2014, 10:14 WIB
Putin-snowden
Putin-snowden

Liputan6.com, Moskow - Ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia meningkat setelah Presiden Vladimir Putin memberi izin tinggal selama 3 tahun ke depan kepada Edward Snowden. Izin tinggal bagi Snowden itu merupakan perpanjangan setelah ia mendapat suaka politik sejak 1 Agustus tahun lalu.

Pernyataan izin tinggal baru yang dikantongi Snowden diungkapkan oleh pengacaranya, Analtoly Kucherenahas. Pengacara itu pun mengungkap bahwa izin tinggal baru yang dikantongi Snowden tak lagi dilengkapi suaka politik seperti sebelumnya.

Laman Mirror melansir, Snowden sekarang telah mendapatkan pekerjaan di bidang teknologi informasi yang juga merupakan keahliannya. Pekerjaan itulah yang diduga menjadi faktor kunci atas keputusan Putin mengizinkan Snowden tetap tinggal di negaranya.

Snowden merupakan pelarian dari Negeri Paman Sam setelah dirinya membocorkan informasi rahasia berupa ratusan ribu dokumen yang ia peroleh ketika bekerja di lembaga intelijen AS, NSA. Pada tahun lalu, Snowden menggemparkan banyak pihak setelah membocorkan aksi penyadapan dan mata-mata termasuk Angela Merkel, Kanselir Jerman dan Pemimpin Besar Katolik Roma, Paus.

Pembocor informasi penting itu kehilangan hak-haknya setelah pemerintah Amerika Serikat mencabut passport yang dimilikinya. Negara Adidaya itu merasa geram kepada pria berusia 31 tahun yang membongkar trik spionase dan mempermalukannya di hadapan publik dunia.

Dalam pelariannya, Snowden mengambil jalur Hawaii dan Hong Kong sambil berharap mendapat suaka politik dari negara-negara Amerika Selatan. Sayangnya, ia gagal terbang ke Ekuador ketika berada di Moskow karena pemerintah AS sudah mengeluarkan perintah penangkapan.

Selama di Moskow, Snowden ternyata hidup dalam perlindungan pengawal khusus. Bagaimanapun ia hidup dalam kejaran dan intaian lembaga intelijen AS yang memiliki teknologi canggih yang tak lain merupakan 'rumah' dan tempatnya bekerja dulu.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya