Pengembang Game Lokal: Saatnya Kita Unjuk Gigi

Kebanyakan tenaga kreatif digital Indonesia saat ini masih hanya membuat pesanan animasi dan game dari pihak luar.

oleh Denny Mahardy diperbarui 18 Agu 2014, 10:17 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2014, 10:17 WIB
Game Horor DreadOut
DreadOut, Game Horor dengan Hantu Indonesia yang mendunia (source: dreadout.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sumber daya manusia di Indonesia merupakan salah satu kekuatan besar yang bisa juga diandalkan. Memiliki populasi sekitar 250 juta penduduk seharusnya Indonesia lebih dikenal dengan berbagai potensi yang ada di dalamnya, termasuk teknologi dan animasi.

Perusahaan berbasis teknologi yang mulai banyak bermunculan memperlihatkan kesadaran SDM berkualitas juga tersedia di Indonesia. Hal itu diakui oleh salah satu pengembang game asal Bandung yang sudah mendunia, Digital Happiness.

"Sebenarnya di Indonesia juga sudah banyak tenaga kreatif yang  kualitasnya nggak kalah sama orang barat sana. Tapi, kebanyakan tenaga kreatif digital kita sekarang ini masih menangani pesanan animasi dan game dari luar saja," kata Direktur Proyek DreadOut, Rachmad Imron.

Lebih lanjut, Imron mengaku bahwa perusahaannya sedang berusaha untuk mendorong agar para pelaku industri kreatif Indonesia lebih berani menonjolkan kemampuannya. Ia juga mengaku perusahaannya tengah berusaha untuk tampil sebagai pengembang animasi dan game dengan merek sendiri.

"Kita sedang berusaha terus berkembang. Maunya sih bisa lebih besar dan jadi produsen animasi dan game dengan brand sendiri. Sudah saatnya kita unjuk gigi bahwa Indonesia punya kemampuan yang sama dengan orang di luar sana," tambah Imron saat dihubungi tim Tekno Liputan6.com.

Imron menjelaskan, saat ini perusahaannya bisa meraup pendapatan kotor hingga Rp 1 miliar dalam satu bulan. Namun, dirinya mengaku harus lebih berhati-hati dalam menggunakan uang perusahaan agar bisa segera mewujudkan mimpinya memiliki brand besar sendiri.

"Pendapatan yang ada sekarang kita pakai seefisien mungkin, harus hati-hati banget karena maunya kan jadi besar dulu. Yah, harus lebih ngirit dulu supaya bisa cepat punya brand besar sendiri yang diakui," tandas Imron.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya