Liputan6.com, Jakarta PT XL Axiata (XL) dianggap sebagai salah satu operator telekomunikasi yang tidak bertanggung jawab karena memasukkan iklan sisipan yang menggangu (intrusive ads)  ke dalam situs yang diakses pelanggannya. Penyedia layanan telekomunikasi nomor dua terbesar di Indonesia itu mengaku punya argumen sendiri atas tindakan tersebut.
"Sah-sah saja dari pihak lain mengeluarkan penolakan dengan argumen tertentu atas intrusive ads kita. Tapi kita punya argumen kenapa iklan sisipan kita tampilkan kepada pelanggan ketika mengakses internet," ujar Henry Wijayanto, Manager Corporate Communications XL yang dihubungi tim Tekno Liputan6.com via telepon.
Pria berkacamata itu mengungkapkan bahwa operator memang diberi kewenangan untuk mengatur dan memanfaatkan jaringan yang dibangunnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan itu ialah intrusive ads yang disajikannya kepada pengguna layanan data.
"Operator kan diberi kewenangan untuk mengatur dan merawat jaringan yang kita miliki. Salah satu hal yang mungkin kita lakukan dengan kewenangan itu ialah memanfaatkannya untuk  mobile advertising," ujar Henry.
Meski begitu, Henry mengklaim akan menghargai penolakan dan argumen yang disampaikan pihak lain. Henry mengungkapkan perusahaannya tetap akan melakukan diskusi lebih lanjut dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi Indonesia (ATSI) sebagai wadah para operator untuk mengambil sikap atas penilaian pihak lain yang menolak iklan sisipan tersebut.
Sebelumnya, penolakan terhadap praktik intrusive ads diungkapkan oleh Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) maupun Asosiasi Digital Indonesia (IDA). Selain XL, operator yang menjalankan praktik intrusive ads ialah PT Telkomsel yang merupakan anak usaha Telkom Group Tbk.Â
Ini Alasan XL Axiata Menyisipkan Iklan di Layanan Data
XL mengaku punya argumen sendiri atas tindakan penyisipan iklan yang dilakukan kepada pelanggannya
diperbarui 25 Sep 2014, 13:52 WIBDiterbitkan 25 Sep 2014, 13:52 WIB
Praktek intrusive ads dianggap sebagai upaya hijacking (pembajakan) atau hostile redirecting untuk menghasilkan keuntungan sepihak.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 InternasionalAhli Kimia: Israel Gunakan Bom Terlarang di Lebanon
10
Berita Terbaru
Resep Mudah Membuat Minuman dengan Batang Serai, Baik untuk Kesehatan Tubuh
Riezky Aprilia Siap Wujudkan Sekolah Bebas Pungli di Sumsel Bersama Eddy Santana
Banyak Amalan Guru Sekumpul di Internet, Bolehkah Diamalkan? Ini Kata Murid Habib Umar bin Hafidz
Sayur Putungo Jantung Pisang, Ciri Khas Kuliner Otentik di Gorontalo
Voyager 2 Masuk Mode Hemat Daya 20 Miliar Kilometer dari Bumi
Benarkah Setiap Manusia Akan Merasakan Neraka Dulu? Buya Yahya Menjawab
3 Strategi Jitu Disiapkan Bahrain untuk Hadapi Timnas Indonesia, Bidik Kemenangan Tipis
Indonesia Deflasi 5 Bulan Beruntun, Berbahayakah?
Mengungkap Dalang di Balik Pembubaran Diskusi Kemang
2 Anak Jokowi Pecah Kongsi di Pilkada Garut 2024, Siapa Unggul?
Ekspor Tembus Rp 450 Triliun, Kelapa Sawit Jadi Contoh Sukses Hilirisasi Industri
Tak Ada Lagi Desa Gelap Gulita, Listrik PLN Jangkau 99,82% Desa