Dapat Frekuensi Bakrie Telecom, Smartfren Siap Adopsi 4G

Bakrie Telecom berencana mengalihkan frekuensi sebesar 5Mhz miliknya kepada Smartfren.

oleh Denny Mahardy diperbarui 26 Sep 2014, 10:05 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2014, 10:05 WIB
Djoko Tata Ibrahim, Deputi CEO Smartfren
Djoko Tata Ibrahim, Deputi CEO Smartfren (Denny Mahardy/ liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemerintah membuat frekuensi 800 Mhz sebagai teknologi netral disambut baik para operator yang menempatinya. Berbagai skema pun diajukan oleh masing-masing operator sebagai upaya memanfaatkan sumber daya terbatas yang masih bisa digunakannya itu.

PT Bakrie Telecom Tbk berencana mengalihkan frekuensi sebesar 5Mhz miliknya kepada PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren). Pengalihan frekuensi itu diharapkan membuat kedua perusahaan lebih sehat dan kompetitif serta mendukung proses perpindahan ke teknologi baru.

Smartfren sendiri disebutkan tengah menyiapkan diri mengadopsi teknologi 4G TDD-LTE (Time Division Duplex-Long Term Evolution).

"Kita mau pakai frekuensi dari Bakrie untuk 4G LTE di 800 Mhz. Ada deadline juga terkait migrasi di 800 Mhz, soalnya Telkomsel mau menempati band Mobile-8 (afiliasi Smartfren di Jakarta dan Jawa Barat)," ungkap Djoko Tata Ibrahim, Deputi CEO Smartfren di Jakarta.

Pria berkumis lebat itu pun memaparkan, apabila proses penggabungan usaha dengan Bakrie Telecomm tersebut berlangsung lancar maka Smartfren akan memakai teknologi TDD-LTE di frekuensi 2,3 Ghz dan 800 Mhz sekaligus.

"Nantinya investasi bisa dilakukan beriringan karena radio pemancar dual-band. Investasi tambahan akan dikeluarkan untuk membayar frekuensi upfront fee untuk teknologi netral," ungkap Djoko lagi.

Keputusan keinginan kedua perusahaan mengalihkan frekuensi Bakrie Telecom kepada Smartfren di frekuensi 800 Mhz masih menantikan putusan pemerintah.

Sebab, kedua perusahaan juga harus menyiapkan skema migrasi frekuensi beserta pelanggan yang sebelumnya ada di layanan Esia milik Bakrie Telecom ke Smartfren. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya