Petinggi Candy Crush Mengundurkan Diri

Chairman King Digital, Melvyn Morris, telah mengundurkan diri dan posisinya digantikan oleh anggota dewan direksi, Gerhard Florin.

oleh Andina Librianty diperbarui 30 Nov 2014, 10:59 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2014, 10:59 WIB
Pengembang Candy Crush Batal Patenkan Kata `Candy`
Sebelumnya langkah yang dilakukan King untuk mematenkan kata 'Candy' menuai protes dari banyak pihak, khususnya para pengembang game indie.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan di balik game populer Candy Crush, King Digital, baru saja ditinggalkan oleh salah seorang petingginya. Chairman King Digital, Melvyn Morris, telah mengundurkan diri dan posisinya digantikan oleh anggota dewan direksi, Gerhard Florin.

Morrin mengatakan bahwa pengunduran dirinya karena alasan pribadi. Menurut catatan BBC, Morris adalah pemegang saham kedua terbesar di King Digital.

"Kami berharap dia akan bergabung kembali di dewan direksi pada saatnya nanti, dan kami berharap dapat bekerjasama dengan Gerhard dengan posisi barunya," tutur Chief Executive Officer (CEO) King Digital, Riccardo Zacconi, seperti dilansir BBC, Minggu (30/11/2014).

Sayangnya, Zacconi tidak memberikan informasi lebih lanjut kapan Morris akan kembali bergabung di King Digital. Di sisi lain, Florin yang menjadi suksesornya memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di industri dengan peran eksekutif di kompetitor King Digital, Electronic Arts (EA) dan label musik BMG.

King Digital yang dikenal dengan kesuksesan salah satu game mobile besutannya, Candy Crush, saat ini tengah berjuang untuk menumbuhkan pangsa pasar. Terutama karena industri game mobile tengah dalam keadaan yang sangat kompetitif.

Perusahaan mencatatkan penurunan keuntungan sebesar 20 persen pada kuartal ketiga tahun ini, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dalam laporan finansial pada awal bulan ini, pendapatan dari Candy Crush Saga dilaporkan mengalami penurunan.  (din/dew)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya