Bos Twitter Sebut RI Punya Pasar yang Menggiurkan

CEO Twitter Dick Costolo mengungkapkan alasan pihaknya baru membuka kantor perwakilan di Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Mar 2015, 17:20 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2015, 17:20 WIB
CEO Twitter Dick Costolo
CEO Twitter Dick Costolo saat menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta (Liputan6.com/Septian Deny)

Liputan6.com, Jakarta - Meski memiliki basis pengguna Twitter yang cukup besar di Indonesia, situs jejaring sosial tersebut justru baru sekarang membuka kantor perwakilannya di Indonesia. Kenapa baru sekarang?

CEO Twitter Dick Costolo mengungkapkan alasan pihaknya baru membuka kantor perwakilan di Indonesia saat berkunjung menemui Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) di Istana Wakil Presiden, Jakarta.

"Tentu banyak hal menarik dan ini merupakan waktu yang tepat karena saat ini Twitter menjadi salah satu platform yang sangat populer di Jakarta," ujarnya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Dia menjelaskan, saat ini pengguna Twitter di Indonesia sudah mencapai 50 juta orang. Jumlah ini dinilai akan semakin bertambah dengan perkembangan internet di dalam negeri.

"Pengguna Twitter di sini sangat banyak, 50 juta orang dan jumlahnya makin terus bertambah," katanya.

Melihat potensi ini, lanjut Dick, Indonesia dinilai menjadi pasar yang besar dan menguntungkan bagi bisnis jejaring sosial seperti Twitter.

"Ini merupakan pertumbuhan terbesar saat ini dan Indonesia menjadi salah satu pasar paling menguntungkan," lanjutnya.

Sementara dari sisi penggunaan, kehadiran jejaring sosial dianggap akan mempermudah komunikasi antara masyarakat, khususnya para penggunanya, sekaligus untuk berbagi informasi.

"Selain itu Twitter juga menguntungkan mereka karena menghubungkan satu sama lain, membicarakan apa yang terjadi saat ini. Banyak sekali yang bisa dibagikan, mulai informasi banjir, macet, semua bisa diakses lewat Twitter. Dan bukan cuma itu, Wapres saja pakai Twitter untuk berhubungan dengan masyarakatnya," tandasnya.

(sep/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya