Telkomtelstra Tidak akan `Bunuh` Telkomsigma

Layanan servis yang dihadirkan Telkomtelstra diklaim tidak akan menyingkirkan layanan Telkomsigma.

oleh Jeko I. R. diperbarui 13 Mei 2015, 17:24 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2015, 17:24 WIB
Telkomtelstra Tidak akan `Bunuh` Telkomsigma
Telkomtelstra mengungkap bahwa layanan servis yang dihadirkan tidak akan menyingkirkan layanan Telkomsigma

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah layanan managed solution baru bernama Telkomtelstra telah diluncurkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Dengan menggandeng perusahaan operator asal Australia, Telstra, layanan tersebut berpusat dalam penggarapan bisnis pasar korporasi dengan plaftorm layanan berbasis Cloud yang selama ini ada dibawah Telkomsigma.

Tentunya, ini akan menjadi sebuah tanda tanya besar. Dengan hadirnya Telkomtelstra, apakah nantinya akan `membunuh` layanan yang ada di bisnis Telkomsigma secara perlahan? Terlebih, perusahaan joint venture ini memiliki nilai investasi awal sebesar US$ 10 Juta atau sekitar Rp 131 miliar.

Dalam acara press conference yang diadakan oleh pihak Telkomtelstra di JW Mariott, Jakarta, Rabu (13/5/2015), Chief Innovation & Strategy Telkom, Indra Utoyo dan Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin membantah hal tersebut.

"Telkomtelstra tentunya akan menggunakan platform cloud base dari Telkomsigma sebagai IaaS (infrastructure as a service). Layanan ini justru akan menjadi sebuah komplementer dan pelengkap untuk Telkomsigma," tutur Indra.

Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa tetap akan ada perbedaan layanan sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih terhadap bisnis Telkomsigma. Infrastruktur Telkomtelstra tetap akan memakai satu platform Cloud secara horizontal bagi semua customer.

Namun, layanan tersebut akan menjadi berbeda dengan managed service milik Telkomsigma yang didesain secara satu platform untuk semua customer.

"Telkom biasanya bertemu dengan para customer yang tingkat kompleksitasnya bervariasi. Sehingga layanan yang ditawarkan Telkomtelstra tentunya akan menjadi subsidiary baru untuk melengkapi kebutuhan mereka," tambah Awaluddin.

"Nanti larinya akan ke bisnis model. Misalnya, nanti ada grup Astra punya banyak subsidiary. Kalau dilayani satu per satu justru jadi costly buat mereka. Dengan managed service ini tentunya jadi mudah buat kita dan customer karena cost reduced. Cost reduced ini bisa convert ke services yang lain," lanjut Awaluddin.

Ia menambahkan pada era ke depan, layanan data dan IT services makin mendominasi dunia teknologi komunikasi.‎ Dengan adanya akses ke connectivity, Telkom akan menggeser revenue ke IT services melalui JV baru Telkomtelstra. Hal ini justru menjadi complementary ke layanan tetap Telkom, tidak terkesan `competing` namun pada akhirnya saling melengkapi.

(jek/dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya