Liputan6.com, Jakarta PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) belum lama ini memperkenalkan BigBox AI, sebuah solusi teknologi cerdas yang dilengkapi dengan fitur Anomaly Detection AI.
Fitur ini dirancang untuk mempercepat mitigasi serangan siber dengan mendeteksi aktivitas mencurigakan secara real-time.
Baca Juga
EVP Digital Business & Technology Telkom, Komang Budi Aryasa, menjelaskan BigBox AI mampu memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar untuk mengidentifikasi pola-pola anomali yang mengindikasikan adanya potensi ancaman keamanan.
Advertisement
Sistem ini akan memberikan notifikasi segera setelah mendeteksi aktivitas yang tidak wajar, memungkinkan langkah-langkah mitigasi diambil dengan cepat.
"BigBox AIÂ secara efektif mengakses dan mengolah kumpulan data berkualitas tinggi yang digunakan untuk melatih algoritma AI. Data ini relevan, akurat, dan representatif terhadap skenario yang ingin dihadapi, seperti mendeteksi pola serangan siber atau menganalisis ancaman keamanan," klaim Komang melalui keterangannya, Selasa (11/3/2025).
Data yang diolah mencakup rekaman serangan siber sebelumnya, log keamanan jaringan, dan interaksi sistem yang umum. Hal ini memungkinkan BigBox AI untuk belajar dan mengenali pola-pola serangan yang kompleks.
Komang mencontohkan kasus yang dialami oleh sebuah organisasi pertanian di Amerika Serikat pada tahun 2020. Organisasi tersebut berhasil mendeteksi serangan ransomware berkat penggunaan teknologi AI.
Meskipun AI dikonfigurasi dalam mode pasif, sistem tetap mampu merekomendasikan pemblokiran lalu lintas berbahaya, sehingga mampu mencegah kerusakan yang lebih besar.
Â
Solusi AI untuk Berbagai Sektor Vital
Telkom terus berinvestasi dalam pengembangan solusi AI untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor vital. Di sektor keuangan, BigBox AI dapat membantu bank-bank besar meningkatkan keamanan transaksi digital dan melindungi data nasabah dari pencurian atau peretasan.
"Telkom melalui BigBox AI telah meraih dua sertifikasi ISO, yaitu ISO 27701:2019 dan ISO 27001:2022, yang berfokus pada privasi dan manajemen informasi pribadi. Pencapaian ini menegaskan komitmen kami dalam melindungi privasi data dan mendukung lingkungan digital yang aman," Komang memaparkan.
Sertifikasi ISO ini menunjukkan bahwa Telkom telah memenuhi standar internasional dalam keamanan informasi dan perlindungan data pribadi.
Advertisement
Pertahanan Siber dengan AI
AI tak dipungkiri berperan penting dalam pertahanan siber. Kemampuannya untuk memantau lalu lintas jaringan dan perilaku pengguna memungkinkan deteksi aktivitas mencurigakan dan anomali secara real-time.
Sistem AI dapat belajar dari pola serangan sebelumnya untuk meningkatkan kemampuan deteksinya. Hal ini memungkinkan sistem untuk beradaptasi dengan ancaman baru dan memberikan peringatan dini sebelum serangan terjadi. Semakin banyak data yang diproses, semakin akurat deteksi yang dilakukan.
AI juga mampu menganalisis volume data yang sangat besar dengan cepat, mengidentifikasi pola anomali yang mungkin mengindikasikan serangan siber. Hal ini mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memahami ancaman dan meresponnya secara efektif.
Selain itu, AI dapat mengidentifikasi kerentanan dalam sistem sebelum dimanfaatkan oleh penyerang, melakukan pengujian kerentanan otomatis, dan meningkatkan keamanan perangkat lunak. Analisis risiko yang didukung AI juga memungkinkan pencegahan serangan yang lebih akurat.
AI juga mampu mengotomatiskan respons terhadap ancaman tertentu, seperti memblokir akses atau mengisolasi perangkat yang terinfeksi. Ini mengurangi waktu respons dan dampak serangan. AI juga mendukung threat hunting, yaitu pencarian aktif terhadap ancaman yang tidak terdeteksi oleh sistem keamanan biasa.
Dengan kemampuannya meningkatkan kepatuhan dan kepercayaan, AI membantu organisasi mematuhi standar keamanan siber yang ketat. Dengan mengidentifikasi dan memperbaiki celah keamanan, AI meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis.
Tantangan dan Pertimbangan Etis dalam Implementasi AI
Meskipun menawarkan banyak manfaat, implementasi AI dalam keamanan siber juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satu yang utama adalah kualitas data.
AI membutuhkan data yang berkualitas tinggi dan relevan untuk berfungsi secara efektif. Data yang tidak akurat atau tidak lengkap dapat menyebabkan hasil yang tidak tepat dan mengurangi efektivitas sistem AI.
Kompleksitas teknologi juga menjadi hambatan. Implementasi dan pengelolaan sistem AI untuk keamanan siber membutuhkan keahlian dan sumber daya khusus. Tidak semua organisasi memiliki kemampuan untuk mengelola sistem AI yang kompleks ini.
Perlombaan senjata AI juga menjadi perhatian. Para penyerang juga menggunakan AI untuk meningkatkan kemampuan serangan mereka, sehingga pertahanan berbasis AI harus terus diperbarui dan ditingkatkan untuk tetap efektif.
Advertisement
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
