Gandeng Nestle dan L’Oreal, Snapcart Yakin Sukses di Indonesia

Sebagai pendatang baru, Snapcart optimistis masuk ke Indonesia. Ini karena Snapcart menggandeng Nestlé dan L’Oréal.

oleh M Hidayat diperbarui 02 Sep 2015, 19:36 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2015, 19:36 WIB
Snapcart, Aplikasi Mobile Cashback Pertama di Indonesia
[Kiri-kanan]: Laith Abu Rakty, CTO Snapcart; Reynazran Royono, CEO Snapcart; Ainun, Akademi Berbagi; Ruli Gumilar, Direktur Unit Bisnis Confectio Indonesia; Head of Digital Marketing L’Oréal Indonesia, Ashley Amanna (Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat).

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai pendatang baru, Snapcart tampak optimistis masuk ke pasar Indonesia. Hal ini antara lain lantaran Snapcart menggandeng dua brand ternama, yaitu Nestlé dan L’Oréal.

Nestlé dan L’Oréal memang dikenal luas sebagai fast moving consumer goods (FCMG) brand di dunia. Produk-produknya dapat dengan mudah ditemukan di berbagai sudut belahan dunia.

Hubungan kerja sama antara Snapcart dengan Nestlé dan L’Oréal merupakan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Dengan kerja sama ini, besar kemungkinan bahwa Snapcart dapat meraih kepercayaan pengguna di Indonesia karena produk-produk Nestlé dan L’Oréal termasuk produk yang banyak digemari. Sementara bagi Nestlé dan L’Oréal, kedua perusahaan ini akan mendapat sejumlah big data penting yang sangat bermanfaat bagi mereka.

"Di pasar FCMG yang sangat dinamis ini, kami secara tradisional tidak memiliki visibilitas kegiatan yang mendorong penjualan ritel kami. Saat kami menjalankan kegiatan tertentu, baik itu promosi konsumen offline atau kampanye online branding, kami dapat melihat keseluruhan penjualan naik. Namun, sulit bagi kami untuk menentukan hal ini hingga tingkat consumer individu," kata Rully Gumilar, Direktur Unit Bisnis Confectionery Nestlé, Rabu (2/9/2015).

Tidak ketinggalan, Head of Digital Marketing L’Oréal Indonesia, Ashley Amanna, juga berkomentar positif tentang kehadiran Snapcart ini.

"Laporan Deloitte menunjukkan sekilas potensi ritel seluler di Indonesia. Dari studi yang sama, sebesar 61% dari pembeli yang disurvei mengatakan, mereka akan menggunakan smartphone saat di toko. Di sinilah brand dapat memanfaatkan platform Snapcart melalui ritel merchandising tradisional dan ruang rak belanja untuk memiliki hubungan langsung dan pribadi dengan pembelanja."

(why/dhi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya