Google Tingkatkan Keamanan Google Play Protect, Lindungi Pengguna Indonesia dari Aplikasi Berbahaya

Google menghadirkan fitur Enhanced Fraud Protection untuk meningkatkan keamanan Google Play Protect. Hal ini ditujukan untuk melindungi pengguna dari aplikasi-aplikasi berbahaya.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 18 Feb 2025, 17:30 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2025, 17:30 WIB
Foto: Menkomdigi Meutya Hafid dan Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam
Menkomdigi Meutya Hafid (kiri) dan Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Google terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi pengguna di Indonesia. Salah satunya dilakukan dengan menghadirkan fitur Enhanced Fraud Protection yang terintegrasi dengan Google Play Protect.

Lewat fitur baru ini, Google berupaya melindungi pengguna dari aplikasi berbahaya yang diunduh dari luar Google Play Store atau yang lebih dikenal sebagai aktivitas sideloading.

Untuk diketahui, sideloading memang memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk memasang aplikasi dari luar toko aplikasi resmi. Namun, aktivitas ini kerap dimanfaatkan pihak pihak tidak bertanggung jawab untuk mencuri informasi pribadi pengguna.

Oleh sebab itu, Google menghadirkan Enhanced Fraud Protection untuk memberikan perlindungan tambahan. Jadi, fitur ini akan mendeteksi dan memblokir aplikasi yang berpotensi berbahaya sebelum dapat merugikan pengguna.

"Sekarang, kami memberikan perlindungan yang lebih jauh lagi dengan menambahkan Enhanced Fraud Protection untuk hasil aplikasi sideloading dari internet ke Google Play Protect," tutur Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam dalam peringatan Hari Keamanan Berinternet 2025 yang digelar bersama Kementerian Komdigi di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Bakal Rilis Februari 2025

Google Play Store
Google Play Store. (Istimewa)... Selengkapnya

Bekerja sama dengan Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital), Google akan menghadirkan fitur tersebut mulai Februari 2025. Teknologi ini didukung kecerdasan buatan dan model machine learning yang mampu menganalisis pola ancaman secara real-time.

Dijelaskan, fitur ini memungkinkan analisis dan pemblokiran otomatis instalasi aplikasi yang mungkin menggunakan izin sensitif yang sering disalahgunakan untuk penipuan keuangan, ketika mencoba menginstal aplikasi dari sumber sideloading internet.

"Setelah sukses dengan uji coba di beberapa negara, proteksi tambahan ini menunjukkan hasil yang positif dengan berhasil melindungi 10 juta perangkat di seluruh dunia," ujarnya menjelaskan.

 

 

Tentang Enhanced Fraud Protect

Google Indonesia Year in Search 2016. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza
Google Indonesia . Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza... Selengkapnya

Untuk diketahui, Enhanced Fraud Protection sekaligus melengkapi kemampuan Google Play Protect sebagai fitur keamanan yang mencegah pengguna memasang aplikasi berbahaya di perangkat Android.

Disebutkan, Google Play Protect memindai lebih dari 200 miliar aplikasi setiap hari dan melakukan pemindaian real-time di tingkat kode aplikasi. Pada 2024, pemindaian sistem ini telah mengidentifikasi lebih dari 13 juta aplikasi berbahaya baru.

Selain menghadirkan Enhanced Fraud Protection, Google juga terus bekerja sama dengan Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) untuk meningkatkan ketahanan siber di Indonesia.

Selama lebih dari tiga tahun, menurut Putri, pihaknya bersama Komdigi telah mendukung Digital Talent Scholarship yang membina lebih dari 540 tenaga profesional keamanan siber di Indonesia, dan sebagian besar telah terjun ke dunia kerja. 

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya