Liputan6.com, Jakarta - Gelaran konferensi Tech in Asia untuk mencari para startup lokal terbaik di Indonesia masih terus berlanjut. Setelah Jakarta, Tech in Asia Tour berburu startup ke kota Bandung.
Ada lima (5) startup menarik yang berkompetisi pada Tech in Asia Tour Bandung 2015. Mereka telah melakukan pitching pada 17 September lalu, dan telah dinilai oleh para juri yang terdiri dari Dondi Hananto dari Kinara, Andrias Ekoyuono dari Ideosource, dan Benny Liputra dari East Ventures.
Berikut kelima startup tersebut, sebagaimana yang dimuat laman Tech in Asia dan dikutip Selasa (22/9/2015).
1. Sasbuzz
Sasbuzz adalah sebuah platform untuk solusi marketing berbasis lokasi. Fitur utama layanan ini adalah sosial media marketing dan sosial media monitoring untuk membantu pemilik UKM melakukan analisis konsumen.
Model bisnis yang diterapkan Sasbuzz adalah sistem berlangganan dengan tarif mulai dari Rp 49.000 sampai Rp 499.000. Beberapa perusahaan besar yang telah menggunakan layanan ini adalah CASIO, JNE, dan TRANS TV.
2. Growbox
Growbox merupakan sebuah e-commerce yang menyediakan creative agriculture dengan produk andalan Edible Growing Mushroom Kit, sebuah kotak sederhana berisikan bibit jamur tiram yang bisa dibudidayakan oleh siapa saja. Jamur-jamur tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar bubuk kayu bekas.
Startup ini telah didirikan dari tahun 2012. Awalnya mereka hanya menjual produk tersebut secara offline. Kemudian mereka akhirnya memutuskan menjual produk tersebut secara online pada tahun 2013.
3. Sociocaster
Sociocaster merupakan sebuah aplikasi untuk mengelola dan membuat konten media sosial yang bisa menarik minat pengguna. Platform in lebih ditujukan kepada pemilik UKM di Indonesia. Pengguna bisa melakukan posting, membuat jadwal posting, bahkan melakukan analisis posting apa saja yang akan berpotensi menjadi viral.
4. Appsterize
Appsterize adalah sebuah platform yang memungkinkan siapa saja untuk membuat aplikasi mobile. Namun saat ini fokus utamanya adalah membantu para musisi membuat aplikasi mobile mereka sendiri untuk keperluan marketing konten dan aktivitas mereka.
Para musisi tidak perlu memiliki keahlian coding atau networking sama sekali, karena sudah tersedia modul-modul yang bisa langsung ditambah dan digunakan. Mereka juga bisa melakukan monitoring berapa banyak orang yang telah menggunakan dan mengunduh aplikasi tersebut.
5. Octagon
Octagon merupakan startup yang menyediakan aplikasi dan produk menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Salah satu masalah yang ingin dipecahkan adalah sistem edukasi yang masih konvensional.
Sistem mengajar yang masih konvensional tidak membuat siswa semangat untuk belajar. Octagon hadir menyediakan solusi berupa sebuah kartu alfabet yang ditargetkan untuk anak-anak. Kartu tersebut nantinya bisa dinikmati dengan teknologi Augmented Reality menggunakan aplikasi mobile yang telah dibuat oleh Octagon.
Pemenang
Setelah pitching dan melakukan penjurian, Sociocaster akhirnya terpilih sebagai pemenang dari Tech in Asia Tour Bandung 2015. Menurut Andrias, Sociocaster memiliki traksi dan target pasar yang berpotensi.
(dew)
Tech in Asia Tour, Berburu Startup Terbaik di Bandung
Ada lima (5) startup menarik yang berkompetisi pada Tech in Asia Tour Bandung 2015. Siapa pemenangnya?
diperbarui 22 Sep 2015, 12:50 WIBDiterbitkan 22 Sep 2015, 12:50 WIB
Ada lima (5) startup menarik yang berkompetisi pada Tech in Asia Tour Bandung 2015. Siapa pemenangnya?
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hujan Diprediksi Guyur Lampung Saat Pilkada 2024, BMKG Minta Warga Waspada
Penyelamatan Dramatis Pria di Bogor Terjebak Banjir di Atap Rumah
Tips Memperlambat Putaran Meteran Air: Panduan Lengkap 2024
Liga Champions: Bek Terlupakan Jadi Kartu Terakhir Arsenal pada Misi Krusial di Markas Sporting CP
Pelestarian Kebudayaan Dinilai Lebih Mudah dengan Memanfaatkan Teknologi
7 Tips Lolos Psikotes untuk Fresh Graduate, Begini Strategi dan Simulasinya
PPEPP Adalah Singkatan dari: Komponen Utama, Manfaat, dan Tantangan Implementasi
13 Tahun Aturan Upah Minimum Berubah Terus, Apindo: Kami Kecewa!
FPCI Kembali Gelar CIFP 2024, 7.500 Orang Sudah Mendaftar
Bacaan Dzikir Nabi Yunus AS saat Berada di Perut Paus, Dikisahkan Ustadz Adi Hidayat
Meiska Masuk Nominasi IMA Awards 2024, Siap Hadirkan Kejutan di 2025
Risk and Governance Summit 2024, OJK Dorong Penguatan Governansi Sektor Keuangan Menuju Indonesia Emas