Liputan6.com, Astana, Kazakhstan - Sebuah pola aneh yang disebut `Geoglyphs` muncul di permukaan Bumi. Kini, pola tersebut tengah diusut NASA. Pola yang berada di wilayah utara Kazakhstan tersebut pertama kali terlihat pada tahun 2007 silam oleh seorang arkeolog ketika ia sedang browsing Google Earth.
Arkeolog ini awalnya tidak menyadari bahwa permukaan wilayah padang rumput Kazakshtan tersebut memiliki pola yang tidak lazim. Memang, Geoglyphs ini tidak akan bisa ditemui langsung di daratan, pola itu hanya bisa terlihat jelas jika dilihat jauh di atas permukaan Bumi, contohnya dengan menggunakan Google Earth.
Menurut informasi yang dikutip dari Mirror, Rabu (4/11/2015), pola tersebut diyakini telah berumur lebih dari 8.000 tahun. Para ilmuwan NASA pun ikut meneliti bentuk dan asal muasal pola ini langsung dari International Space Station (ISS) yang langsung bisa memotret area tersebut dari luar angkasa.
Menurut mereka, pola tersebut memiliki bentuk lingkaran, garis lurus, tanda silang, dan persegi yang diduga memiliki kandungan tanah dengan ketinggian maksimal tiga kaki. Sekilas mirip dengan Stonehenge, sehingga mereka pun menjuluki pola bangunan purba ini sebagai `Superhenge`.
Baca Juga
"Saya belum pernah melihat pola ini sebelumnya. Bentuknya kami nilai sangat menakjubkan," tutur ilmuwan Biospheric Senior NASA, Compton J. Tucker.
Di sisi lain, para UFO enthusiast, komunitas yang juga tertarik dengan fenomena janggal di Bumi, berpendapat bahwa pola tersebut bisa saja merupakan tanda kehidupan Alien yang pernah mengunjungi Bumi. Teori yang mereka lontarkan tersebut serupa dengan teori Crop Circle terkait kedatangan Alien ke Bumi.
Advertisement
Sampai detik ini, para arkeolog serta ilmuwan NASA belum bisa mencari tahu siapa yang membangun pola megah tersebut. Namun, jika menilik dari sisi sejarah, ribuan tahun lalu di wilayah Kazakhstan, terdapat beberapa wilayah yang dibuat oleh suku nomadic yang disebut Ushtogayski Square.
"Saya tidak percaya bahwa pola tersebut dikait-kaitkan ke tanda kedatangan Alien. Saya justru lebih menduga bahwa Geoglyphs ini merupakan karya manusia purba yang pernah menghuni daratan Kazakshtan. Bisa saja Geoglyphs tersebut merupakan 'observatorium' yang mereka buat untuk melacak pergerakan Matahari di angkasa," pungkas Persis B. Clarkson, arkeolog Universitas Winnipeg, yang tidak sependapat dengan dugaan para UFO Enthusiast soal Geoglyphs tersebut.
(jek/dew)
Â