Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tampaknya bakal memundurkan jadwal lelang frekuensi 2.100 MHz (3G) di kanal 11 dan 12 menjadi tahun depan. Pasalnya, pemerintah ingin kedua blok tersebut bersih sebelum dilelang.
"Pelaksanaan tender itu mudah. Tapi, jika ditender sekarang, blok itu belum bisa langsung dipakai karena masih digunakan operator lain yang miliki lisensi kanal itu untuk gelar layanan," ujar Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, ditemui usai acara Hackathon Merdeka, Minggu (15/11/2015).
Ia mengatakan demikian karena hal itu bagian dari keputusan menteri sebelumnya yang harus dipenuhi hingga 2016. Artinya, Rudiantara ingin pemilik blok 11 dan 12 sebelumnya memenuhi keputusan itu hingga kanal tersebut dikosongkan untuk dilelang.
"Saya akan bicara (dengan operator pemilik lisensi 11 dan 12) agar ini diselesaikan. Masa pemenang lelang harus menunggu 2017 untuk bisa utilisasi blok frekuensi? Saya tidak mau seperti itu. Saya mau, begitu ada pemenang, mereka bisa langsung utilisasi," lanjutnya.
Soal harga per blok, itu tak akan berbeda dari harga lelang kanal 3G sebelumnya. Perlu diketahui, tender blok 3G tahap ketiga dilaksanakan pada 2013 lalu dengan Telkomsel dan XL sebagai pemenangnya. Harga per blok berkisar Rp 500 miliar, termasuk up front fee.
"Itu sudah ada patokannya. Saat ini tinggal bagaimana agar blok bersih dulu, karena yang buat aturan pemerintah. Kalau menang, tapi belum bisa dipakai, uangnya tidak langsung masuk ke negara."
(cas)
Â
Advertisement