Liputan6.com, Jakarta - Robot 'bersenjata' yang membawa senapan dan peluncur granat telah diresmikan di Tiongkok sebagai garis pertahanan terbaru di medan perang melawan 'teror global', tulis media pemerintah seperti dikutip dari Telegraph, Minggu (29/10/2015).
Diungkapkan kantor berita Xinhua dalam sebuah laporan, robot bersenjata seukuran mainan itu adalah salah satu dari trio mesin antiteror. Sayangnya, ukuran spesifiknya tidak disebutkan, untuk mencegah robot itu jatuh ke tangan yang salah.
"Robot berukuran mainan itu dapat saling berkoordinasi di medan perang," kata laporan tersebut, di peluncurannya di Konferensi Robot Dunia 2015 di Beijing.
Baca Juga
Model pertamanya dikenal sebagai robot "pengintai", yang dapat mendeteksi gas beracun, bahan kimia berbahaya dan bahan peledak sebelum mengirimkan temuannya kembali ke pangkalan. Jika penyelidikan awal robot tersebut mendeteksi bom sederhana sebagai sumber bahaya, maka model robot kedua akan dikirim untuk meredakannya.
Sementara untuk ancaman yang lebih rumit, robot penyerang akan memulai misinya, yang dipersenjatai dengan senjata kaliber kecil, senapan recoilless dan peluncur granat.
"Dengan sebuah teleskop pemantau, sebuah pemicu dan sebuah brankas yang terpasang, robot penyerang dapat mencapai targetnya dari jarak jauh sekalipun," kata Xinhua.
Kepolisian setempat di Beijing dilaporkan menjadi salah satu pembeli untuk ketiga robot yang dibanderol CNY 1,5 juta atau Rp 3,2 miliar tersebut, yang diproduksi oleh HIT Robot Group yang berbasis di utara kota Harbin.
(why/isk)
Advertisement