Liputan6.com, Jakarta - Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) kembali diselenggarakan pada tahun ini. Berbeda dengan Harbolnas yang diadakan pada tahun sebelumnya, kali ini festival belanja online akbar tersebut diramaikan oleh sekitar 140 pelaku e-Commerce.
Hal ini pun turut disambut baik pihak Kementrian Perdagangan (Kemendag), karena Harbolnas diharapkan bisa meningkatkan transaksi e-Commerce di Indonesia.
Baca Juga
Seperti yang disampaikan Direktur Bina Usaha Perdagangan dan Kementerian Perdagangan, Fetnayeti, transaksi jual-beli online pada tahun 2014 mencapai angka Rp 32 triliun. Angka tersebut merupakan rangkuman data yang didapat dari Bank Indonesia.
"Sedangkan untuk tahun ini, transaksi online diestimasi akan bertambah Rp 224 triliun. Ini jelas pertumbuhan yang luar biasa," tutur Fetnayeti ketika ditemui tim Tekno Liputan6.com usai Press Conference Harbolnas 2015 di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (8/12/2015)
Jika melihat dari sisi ritel secara keseluruhan, kontribusi ritel online di sini rupanya belum mencapai nilai signifikan. Menurutnya, kontribusi retail online belum menyentuh sepersen pun dari ritel keseluruhan.
"Dibandingkan total keseluruhan, ritel online malah baru berkontribusi sekitar 0,6-0,7 persen. Dengan diselenggarakan Harbolnas ini, tentunya menjadi tugas kita bagaimana bisa mendorong ritel perdagangan online yang bisa memangkas distribusi pemasaran perdagangan di offline."
Diungkap lebih lanjut olehnya, banyaknya pelaku e-Commerce yang hadir di Indonesia karena disebabkan pengeluaran biaya yang tidak terlalu tinggi. Seperti biaya pembangunan kantor yang tidak terlalu besar, yang justru lebih difokuskan ke biaya pengelolaan situs yang lebih menarik.
"Kita berharap dalam dua atau tiga tahun ke depan nanti, kontribusi perdagangan online bisa mencapai lima persen. Saat ini, penetrasi pengguna internet terus tumbuh. Itu sudah menjadi sinyal yang bagus untuk kita semua," tutupnya.
(Jek/Cas)
Advertisement