Liputan6.com, Jakarta - Penyedia jasa seluler PT Bakrie Telecom Tbk dikabarkan menghentikan layanan seluler berbasis CDMA, yakni Esia.
Hal ini terungkap dari blog milik Herry SW yang diunggah pada Senin (11/1/2016). Herry yang juga pengamat teknologi itu mengatakan bahwa pengguna Esia di luar Jakarta dan Bandung tak lagi bisa menikmati layanan tersebut.
Baca Juga
Herry mengunggah beberapa foto pada blog-nya, yang merupakan pesan singkat dari Esia. Dalam pesan tersebut, Esia menginformasikan kepada pelanggan bahwa penghentian layanan akan dilakukan secara bertahap per 1 Januari 2016.
"Pelanggan Yth, penghentian layanan kami di area Anda akan dilakukan bertahap mulai 1 Januari 2016," demikian pesan singkat yang dikirim Esia kepada pelangannya.
Pelanggan kemudian diminta datang kembali pada Senin, 11 Januari 2016. Herry yang sempat datang ke gerai Esia di WTC Surabaya mengaku bahwa gerainya tutup.
Tim Tekno Liputan6.com sudah meminta keterangan ke pihak Bakrie Telecom. Namun hingga berita ini diturunkan, pihak Bakrie Telecom belum dapat memberikan tanggapan.
Beberapa pelanggan, menurut pantauan di Twitter, juga mempertanyakan kejelasan layanan Esia. Bahkan, ada salah satu pengguna yang mempertanyakan pelanggan lama dimigrasi ke mana.
@SolusiEsia layanan esia sudah mati dijawa lalu pelanggan lama pindah/migrasi kemana?
— KMIREPUBLIC (@kmirepublic) January 10, 2016
Bakrie Telecom sendiri memang mengalami masa sulit dalam beberapa tahun terakhir. Menurunnya pasar CDMA membuat salah satu unit bisnis Bakrie ini mengalami kerugian dan penurunan kinerja drastis.**
Advertisement
Pada 2014, Bakrie Telecom bekerja sama dengan PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) untuk menuju layanan 4G. Dalam kesepakatannya, Bakrie Telecom menyerahkan frekuensinya selebar 5MHz kepada Smartfren.
Dengan kata lain, Bakrie Telecom tak lagi menjadi operator seluler atau penyelenggara telekomunikasi, melainkan penyedia jasa. Maka itu, pelanggan Esia akan tetap terlayani menggunakan jaringan Smartfren.
(Cas/Isk)