Liputan6.com, Jakarta - Sebuah awan hitam selubungi ranah eSport dunia awal tahun 2016. Salah satu organisasi eSport profesional terkenal asal Singapura bernama Titan terpaksa tutup.
Seperti yang tim Tekno Liputan6.com kutip dari laman resminya, organisasi yang didirikan pada 2013 ini tutup karena masalah finansial yang sudah dilanda beberapa tahun belakangan ini.
Harapan untuk bangkit dari masalah finansial muncul ketika CEO Titan Damien Grust berhasil mendapatkan pendanaan untuk tahun 2015, namun rencana tersebut buyar karena sebuah kabar buruk yang menimpa tim CS:GO yang Titan naungi.
Baca Juga
Terlibat insiden penggunaan cheat oleh salah satu anggota tim CS:GO yang bernama Hovik "KQLY" Tovmassian, banyak pihak sponsor yang sudah dan akan kerja sama langsung mundur. Mereka beralasan kalau perusahaan mereka tidak ingin diasosiasikan dengan organisasi yang namanya tercoreng.
Advertisement
Kabar bahwa Titan sudah tak punya dana untuk ikut dalam pertandingan sebenarnya sudah lama beredar di komunitas Counter-Strike, namun Titan sendiri selalu menghindar saat ditanyakan. Padahal jika dilihat dari segi prestasi dan performa, tim CS:GO dan Smite yang Titan naungi memiliki track record yang cukup baik.
Pada 2015, tim Smite Titan mampu meraih prestasi juara kedua pada turnamen Smite World Championship 2015. Sedangkan untuk tim CS:GO-nya saat ini sedang ikut even besar CEVO Season 8 Finals dan ESL ESEA Pro League Invitational.
Lalu bagaimana dengan nasib kedua tim tersebut setelah Titan tutup? Tim CS:GO Titan untuk saat ini akan terus berjalan sembari mencari sponsor, sedangkan untuk tim Smite sampai sekarang masih belum ada informasi terbaru yang tersebar.
(Yus/Isk)