Bikin Karyawan Betah, Twitter Naikkan Gaji dan Bagikan Saham

Twitter memberikan bonus tambahan sekisar US$ 50.000-US$ 200.000 serta saham terbatas kepada karyawannya.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Mar 2016, 12:36 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2016, 12:36 WIB
Ilustrasi Twitter
Ilustrasi Twitter. Kredit: Tech Crunch

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak cara dilakukan perusahaan untuk mempertahankan pekerjanya. Seperti yang dilakukan Twitter yang "merayu" karyawannya agar tidak keluar, dengan menaikkan gaji dan membagikan saham.

Dilansir dari Business Insider, Senin (14/3/2016), Wall Street Journal melaporkan Twitter memberikan bonus tambahan berkisar US$ 50.000-US$ 200.000 kepada karyawannya. Perusahaan teknologi ini juga menghibahkan karyawannya dengan saham terbatas.

Padahal, Twitter telah kehilangan dua pertiga nilai sahamnya sejak 52 minggu tertinggi sebesar US$ 53,49 atau setara Rp 703 ribu rupiah (kurs Rp 13.130/dolar AS).

Namun, Twitter mengambil langkah lain demi mengatasi mengatasi masalah keuangan yang timbul dari jatuhnya saham selama masa-masa sulit. 

Twitter tetap mempertahankan keberadaannya meskipun sedang dilema akibat berhentinya angka pertambahan penggunanya dan persaingan ketat di industri media sosial.

Sebagai CEO, Jack Dorsey tetap berusaha menjalankan perusahaannya ke arah yang benar dan memperbaiki moral karyawan setelah satu tahun mengalami kekacauan internal.

Beberapa manajer dan eksekutif Twitter telah keluar beberapa bulan lalu. Pekan lalu saja, Twitter Editorial Director, Karen Wickre, dan Shariq Rizvi yang ikut mendirikan tim iklan respon langsung di Twitter mengumumkan pengunduran dirinya. 

(Shabrina Aulia Rahmah/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya