Anonymous Kembali Incar Donald Trump sebagai Target Serangan

Ini adalah ancaman kedua Anonymous pada Donald Trump, setelah sebelumnya meretas situs pengusaha tersebut pada tahun lalu.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 16 Mar 2016, 12:47 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2016, 12:47 WIB
Anonymous
(ilustrasi/codemink.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok hacker, Anonymous, kembali mengincar Donald Trump sebagai target serangan. Anonymous berencana membongkar kampanye dan mengekspos rahasia bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik tersebut.

Mengutip informasi dari laman The Guardian, Rabu (16/3/2016), dalam sebuah video propanganda, kelompok hacker tersebut mengumumkan operasi yang diberi nama 'OpTrump'.

Dalam video tersebut, Anonymous berencana mematikan situs properti Trump di Chicago pada 1 April.

"Kami telah memerhatikan Anda (Trump) sejak lama dan hal itu membuat kami terganggu. Anda tidak berjuang untuk siapa-siapa, hanya demi kerakusan dan kekuatan Anda," ujar Anonymous dalam video propaganda itu. 

Untuk itu, Anonymous menyerukan perlawanan pada Donald Trump. Tak hanya mematikan situs milik Donald Trump, kelompok tersebut akan membongkar semua informasi dan penelitian dari Trump yang tidak ingin diketahui publik. Bahkan, mereka berencana untuk menyabotase kampanye dari Donald Trump.

Sebenarnya, ini bukan pertama kali Anonymous menyerukan perang terhadap Trump. Pada akhir tahun lalu, kelompok tersebut juga menargetkan Trump, setelah ia menyerukan larangan pada semua umat Islam memasuki wilayah Amerika Serikat.

Ketika itu, situs Trump Towers NY dimatikan sebagai bentuk perlawan pada rasisme dan kebencian. Anonymous menggunakan metode distributed denial of service attack (DD0s) yang membanjiri server situs tersebut dengan lalu lintas palsu.

Trump sendiri memang telah menjadi target dari beberapa kelompok peretas menyusul ucapan sepanjang kampanye bakal calon presiden Amerika Serikat. Beberapa aktivitas yang dilakukan peretas tersebut adalah mencuri informasi pribadi Trump, pesan suara termasuk menyerang situs-situs Trump.

(Dam/Cas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya