Liputan6.com, Jakarta - Awal April 2016, Foxconn Technology Group (Foxconn) mengakuisisi Sharp Corporation dengan nilai investasi US$ 3,5 miliar atau setara dengan Rp 46,5 triliun.
Mengutip keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Minggu (10/4/2016), langkah bisnis tersebut diyakini dapat memperluas pengembangan produk Sharp. Sumber daya dan teknologi yang dimiliki Foxconn diharapkan mampu menghasilkan profit sekaligus memperkokoh operasional Sharp.
Sebagai dampak akuisisi, President Director Sharp Electronics Indonesia (SEID)Â Fumihiro Irie optimis kerja sama tersebut bakal memperkuat bisnis Sharp di Indonesia.
"Kami sangat antusias menantikan berbagai peluang strategis, terlebih dengan tambahan investasi modal dan sumber daya yang akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis Sharp di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia," kata Irie.
Baca Juga
Irie menambahkan, baik Sharp maupun Foxconn telah memahami pentingnya Indonesia bagi perusahaan.
“Indonesia merupakan pasar terbesar ketiga untuk produk Sharp di luar Jepang, yakni setelah China dan Amerika Serikat dengan kontribusi lebih dari 40 persen dari total penjualan Sharp di negara-negara Asia Tenggara," ujarnya.
Irie menjelaskan, dengan permintaan yang terus tumbuh dan rendahnya tingkat penetrasi untuk produk-produk home appliances di Indonesia, Sharp Indonesia membangun pabrik barunya di Karawang pada 2013. Pabrik baru seluas 31 hektar ini dibangun untuk meningkatkan volume produksi produk-produk elektroniknya.
Kini, pabrik tersebut telah dioperasikan untuk memproduksi lemari es dan mesin cuci. Sementara pada 2016 ini, Sharp merencanakan pabrik tersebut juga memproduksi televisi.
"Ke depan, jika pasar Indonesia terus menjanjikan, kami berharap dapat memperluas investasi dengan memproduksi produk-produk lainnya. Kami sangat antusias menyambut kabar (akuisisi) ini," ucap Irie.
Pihaknya yakin, sinergi tersebut akan menjadikan Sharp sebagai pemain yang diperhitungkan di industri elektronik global.
(Tin/Isk)