Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang menduga kalau raksasa gim arcade seperti Taito dan Namco pernah berencana untuk masuk ke pangsa pasar konsol rumahan.
Bahkan pelopor gim lawas seperti Atari 'mengubur' dalam-dalam tiga konsol gim gagal mereka agar tidak diketahui banyak orang.
Setiap konsol gim yang ada saat ini, di rumah, kantor, atau kamar Anda, ada banyak konsol-konsol gim yang gagal merebut hati para pimpinan perusahaan atau pasar.
Baca Juga
Akan tetapi, karena konsol-konsol 'gagal' tersebut tidak muncul di pasaran dan hanya sedikit jumlahnya. Wajar jika beberapa konsol tersebut kini jadi barang incaran dan dianggap sebagai holy grail bagi para kolektor gim di dunia.
Tanpa panjang lebar, berikut adalah enam (6) konsol gim gagal rilis yang tidak Anda ketahui.
6. Namco Super System
Di akhir 80-an, Namco menganggap dirinya 'tak tersentuh' karena sejumlah gim arcade yang mereka rilis diterima oleh banyak gamer dan pemain kunci di pasar gim arcade bersama pesaing mereka, Atari Games. Keruntuhan dinasti Namco pun bermula dengan kemunculan Nintendo ke industri gim saat memperkenalkan Famicom/NES.
Melihat potensi pasar yang besar, Namco memutuskan untuk tidak hanya fokus memproduksi gim untuk PC/TurboGrafx, tetapi memberanikan diri untuk memproduksi konsol yang diklaim akan melibas konsol 16-bit milik Nintendo.
Bernama Super System, konsol andalan Namco ini dibuat berdasarkan hardware System 21 buatan mereka sendiri. Diklaim memiliki performa lebih tinggi daripada konsol Super Nintendo dan Sega Mega Drive, Namco secara tiba-tiba menghentikan pengembangan konsol prototipe-nya.
Masih belum jelas kenapa Namco menghentikan proses pengembangan Super System-nya ini. Kabar yang beredar mengatakan Namco khawatir konsol milik mereka ini akan sulit bersaing di pasar konsol yang sudah ramai pada saat itu.
Atari Mirai
5. Atari Mirai
Mitos dan legendaris merupakan dua kata yang tepat untuk mengambarkan konsol buatan Atari ini. Terbukti, hanya segelintir kolektor konsol gim saja yang mengetahui konsol bernama Atari Mirai ini ada di dunia.
Ada spekulasi yang mengatakan kalau konsol ini akan tampil sebagai konsol rumahan Atari yang mirip dengan SNK Neo Geo. Kabarnya, Atari dan SNK--yang kantornya bertetangga di Sunnyvale, California--melakukan kolaborasi dalam waktu singkat di akhir 80-an.
Meski singkat, kolaborasi tersebut memunculkan produk Ikari Warriors yang dirilis untuk konsol Atari. Namun, beberapa gamer mengatakan kalau tidak hanya itu yang mereka berdua telurkan.
Mirai adalah cikal bakal konsol Atari terlaris di masanya yang bernama Atari ST 16-bit. Beberapa mengatakan jika bentuk dan desain Mirai ini mirip dengan Atari XE Games System (1987).
Mirai sendiri baru diketahui keberadaannya setelah Atari Corporation secara resmi menutup 'pintu' pada 1996. Sayangnya, saat ditemukan konsol tersebut hanya berupa cangkang tanpa hardware di dalam konsol tersebut.
Advertisement
Nintendo PlayStation
4. Nintendo PlayStation
Banyak gamer mengetahui Nintendo dan PlayStation merupakan dua pabrikan asal Jepang yang bersaing di pasar konsol gim dunia saat ini. Namun, sebelum keduanya bersaing merebut pasar, Sony dan Nintendo sempat bekerjasama untuk membuat add-on CD untuk konsol Super Nintendo.
Tidak pernah diperlihatkan secara umum, Super PlayStation pun hilang begitu saja bak asap. Baru di 2015, sebuah prototipe Super PlayStation ditemukan tersimpan dalam keadaan masih dapat digunakan oleh seseorang yang pernah bekerja dengan CEO of Sony Interactive Entertainment.
Proyek kerjasama Sony dan Nintendo terpaksa dibatallkan setelah Sony dan Nintendo berselisih tentang siapa yang akan memegang hak ciptanya. Nintendo bersikeras untuk pegang hardware, meninggalkan hak software ke Sony.
Sama-sama tidak ingin kalah, Nintendo pun memutus kerjasama mereka dan langsung mengandeng Philips untuk melanjutkan proyek ini. Lalu bagaimana dengan Sony? Well, lepas dari Nintendo, Sony pun merilis konsol PlayStation pertama dan sukses di pasaran dunia. Sedangkan Nintendo harus gigit jari gagal melanjutkan proyek Super Nintendo.
Taito Wowow
3. Taito Wowow
Tak ingin kalah dengan Namco yang merambah pasar konsol rumahan, Taito yang terkenal dengan judul-judul gim seperti Space Invaders, Arkanoid, dan Chase H.Q pun berencana untuk merilils konsol rumahan juga.
Anehnya, Taito harus menunggu hingga 1992 untuk mewujudkan rencana tersebut dengan memperkenalkan Taito Wowow. Tampil dengan bentuk melengkung dan drive CD-ROM, Taito Wowow memiliki fitur yang cukup canggih di masanya seperti hardware untuk video streaming dan kemampuan untuk mengunduh gim via satelilt.
Meski tampil dengan berbagai fitur yang lebih maju dari masanya, Taito Wowow gagal di pasaran. Biaya produksi yang tinggi, dan tidak ada dukungan koneksi yang cepat membuat konsol gim ini sepi pembeli.
Advertisement
Atari Panther
2. Atari Panther
Di masanya, Atari merupakan nama besar di industri konsol gim. Wajar jika banyak gamer yang mempertanyakan kenapa nama besar seperti Atari tidak pernah merilis konsol 16-bit untuk melanjutkan kesuksesan sistem 2600 dan 7800
Tidak banyak orang yang tahu, Atari pernah berencana untuk masuk pasar konsol dengan memperkenalkan Atari Panther. Konsol 16-bit yang dibuat berdasarkan CPU Motorola 68000--hardware yang ditemui di Mega Drive, Amiga dan Apple Mac.
Atari sangat berharap nilai jual Atari Panther pada kostumisasi chip. Untuk konsol ini, Atari menggunakan chipset video Blossom yang mampu menghasilkan 262.144 warna.
Sebelum masuk masa produksi, Atari terpaksa membatalkan Panter untuk mengejar proyek lainnya yang bernama Jaguar. Akan tetapi, Jaguar pun harus menelan pil pahit dikarenakan permasalahan terhadap hardware yang ingin Atari tampilkan.
Konix Multi-System
1. Konix Multi-System
Berkembang pesat di Inggris pada akhir 80-an, Konix Multi-System atau lebih dikenal dengan KMS hampir mencapai status legendaris sebelum akhirnya hilang tanpa jejak.
Dikembangkan oleh kumpulan tim insinyur mantan Sinclare yang membuat Flare 1, KMS dikenal gamer pada masanya sebagai konsol 8-bit kostumisasi yang ditenagai oleh CPU Intel 8080. Begitu menariknya konsol ini, pabrikan joystik terkenal bernama Konix pun akhirnya mengubah sistem tersebut menjadi Multi-System.
Konsol ini pun semakin terkenal dengan beragamnya pilihan kontroler yang ditawarkan. Berbagai attachment dapat gamer gunakan untuk bermain gim pesawat hingga gim balap.
Tidak ingin fokus pada tampilan saja, Konix pun memasangkan CPU-nya ini dengan hardware grafis dan suara yang mampu bersaing dengan komputer 16-bit di saat itu.
Kemampuan KMS pun membuat banyak developer Inggris seperti Ocean, Argonaught, System 3, U.S. Gold dan Jeff Minter kepincut, sebelum akhirnya Konix runtuh karena banyaknya sabotase yang dilakukan oleh pesaingnya.
Luar biasanya, hingga saat ini tidak ada konsol original pernah diperkenalkan ke media dan developer. Baru beberapa tahun kebalakang sebuah konsol beserta source code gim KMS ditemukan.
Beberapa developer pun saat ini banyak yang mencoba memanfaatkan source code yang ada dan membuat emulator agar dapat memainkan gim tersebut.
(Ysl/Cas)
Advertisement