Minta Google dan YouTube Diblokir, Situs ICMI Dibobol Hacker

Situs Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dibobol hacker setelah meminta pemerintah memblokir Google dan YouTube.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 09 Jun 2016, 15:40 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2016, 15:40 WIB
Situs ICMI Diblokir
Seperti inilah situs ICMI yang dibobol oleh hacker (Sumber: Screenshoot).

Liputan6.com, Jakarta - Situs resmi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dibobol hacker. Pantauan Tekno Liputan6.com, Kamis (9/6/2016) sore, situs dengan alamat www.icmi.or.id sama sekali tak bisa diakses.

Ketika dikunjungi, situs ICMI hanya terdapat tulisan Bandwidth Limit Exceeded. Pada bagian bawahnya, tampil sebuah kalimat "The server is temporarily unable to service your request due to the site owner reaching his/her bandwidth limit. Please try again later".

Tulisan itu jika diartikan adalah server tak bisa diakses karena kunjungan yang terlalu banyak. Akibatnya, situs tersebut mencapai batas bandwidth-nya.

Hacker tersebut juga menyisipkan sebuah pesan di laman muka ICMI berbunyi "Improve your security first (tingkatkan dulu keamanan Anda), baru ngomongin blokir Google".

Hingga kini, tak jelas siapa yang meretas situs ICMI. Namun, sebelumnya ramai diberitakan bahwa ICMI meminta kepada pemerintah untuk memblokir mesin pencari Google dan layanan berbagi video milik Google, YouTube.

Selasa, 7 Juni 2016, Sekretaris Jenderal ICMI Jafar Hafsah mengungkapkan baik Google maupun YouTube secara bebas menebarkan konten-konten pornografi dan kekerasan tanpa kontrol sedikit pun.

"Google dan YouTube telah memberikan dampak negatif bagi Indonesia. Jika YouTube dan Google menolak untuk mengontrol situs mereka, di mana situs tersebut merilis (konten), mereka layak untuk diblokir," ucap Jafar.

Ia juga menambahkan, dalam kedua situs tersebut terdapat jutaan konten pornografi dan kekerasan.

(Tin/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya