Liputan6.com, Amsterdam - Entah kreatif atau mencari sensasi, seorang pria nekat membuat drone (pesawat nirawak) dari bangkai kucing. Yang lebih mencengangkan lagi, pria tersebut tidak memiliki keterampilan menciptakan drone sama sekali. Lalu, apakah drone 'kucing' miliknya ini bisa benar-benar mengudara?
Adalah Bart Jansen, pria asal Belanda yang membuat drone berselimut badan kucing yang telah mati. Dilansir laman The Sun, Selasa (2/8/2016), pria tersebut mengatakan bahwa ia ingin menciptakan sebuah drone yang berbeda dari drone lain yang sudah dijual di pasaran.
Karena itu, ia menciptakan drone bertemakan hewan yang ternyata betul-betul menggunakan badan hewan yang telah mati.
Baca Juga
"Semua berawal dari kejadian di mana kucing saya yang bernama Orville tertabrak mobil pada 2012. Pada saat itu, saya betul-betul down. Tidak bisa menerima kematian kucing saya. Karena saya terlalu sayang dan tidak mau menguburnya, akhirnya saya mengawetkan Orville dan memutuskan untuk membuatnya menjadi sebuah drone," kata Jansen.
Dengan bantuan rekannya yang merupakan seorang engineer, Arjen Beltman, Jansen berhasil menciptakan drone khusus menggunakan bangkai kucingnya yang telah diawetkan. Bentuknya pun begitu nyata dan seolah kucing milik Jansen masih 'hidup' saat terbang di udara.
Tak hanya kucing, Jansen rupanya juga menciptakan drone lain dengan menggunakan mayat hewan, seperti burung unta tikus, hingga ikan hiu.
Ia juga begitu kreatif dalam menamai drone-drone buatannya. Contoh untuk drone burung unta miliknya, ia memberikan nama "Ostrichcopter" (yang berasal dari kata Ostrich, artinya burung unta).
Sayangnya, drone ciptaan Jansen malah mendapat respon negatif dari berbagai pihak. Banyak yang mengatakan, drone miliknya tidak memperhatikan etika kepedulian terhadap hewan.
Meski begitu, Jansen dan rekannya mengatakan bahwa mereka akan terus menciptakan lebih banyak drone yang menggunakan mayat hewan sebagai desain dasarnya.
"Saya tidak peduli mau dibilang kejam atau bagaimana, yang pasti saya berpendapat bahwa hewan yang mati masih bisa dibuat 'hidup' meski hanya dalam kerangka drone," pungkasnya.
(Jek/Isk)