Iran Jadi Negara Pertama yang Larang Pokemon Go, Kenapa?

Isu keamanan disebut jadi alasan utama otoritas Iran melakukan pemblokiran Pokemon Go

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 08 Agu 2016, 10:37 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2016, 10:37 WIB
Pokemon Go
Gamer Pokemon Go Tewas Ditembak

Liputan6.com, Jakarta - Gim Pokemon Go yang tengah menjamur dimainkan oleh pengguna smartphone di seluruh dunia terancam tak bisa dimainkan di Iran. Hal itu menyusul keputusan Dewan Tinggi Ruang Virtual Iran yang memblokir gim tersebut.

Sayangnya, tak ada informasi lebih lanjut mengenai latar belakang pemblokiran tersebut. Namun, dikutip dari laman BBC, Senin (8/8/2016), isu keamanan  menjadi alasan utama keputusan tersebut dikeluarkan. 

Iran sendiri merupakan salah satu negara yang dengan tegas menunjukkan kekhawatirannya mengenai gim besutan Niantic Labs dan Nintendo tersebut. Bahkan, negara tersebut menjadi yang pertama melakukan pemblokiran.

Keputusan ini juga bukannya muncul begitu saja. Sebenarnya, beberapa bulan lalu otoritas Iran sempat memberikan kesempatan pembuat gim untuk membahas persoalan tersebut, sebelum resmi memblokirnya. 

Selain Iran, sebenarnya ada beberapa negara lain yang juga dikabarkan melarang gim ini dimainkan. Salah satunya adalah Arab Saudi melalui fatwa dari Dewan Majelis Ulama-nya.

Namun, kabar itu segera dibantah oleh pihak Dewan Majelis Ulama Arab Saudi. Wakil Menteri Media dan Komunikasi Internasional Arab Saudi, Abdulmohsen Alyas mengatakan tak ada fatwa baru yang melarang Pokemon Go.

Tiongkok juga disebut menjadi salah satu negara yang sempat melarang gim Pokemon Go. Otoritas negeri tirai bambu itu takut gim itu dapat digunakan pihak Amerika Serikat untuk mengetahui letak pangkalan militer Tiongkok.

(Dam/Ysl)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya