Internet of Things Tak Melulu soal Device

Perangkat (device) memang penting di era Internet of Things, tapi aplikasi jauh lebih penting.

oleh M Hidayat diperbarui 10 Sep 2016, 20:45 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2016, 20:45 WIB
3 Langkah Membangun `Internet of Things` di Indonesia
Ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk membangun, mengembangkan, serta memperkuat kehadiran IoT di Tanah Air, seperti apa?

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini bisa dibilang kita sudah memasuki era Internet of Things atau lebih dikenal dengan istilah IoT. Sederhananya, di era IoT ini, beberapa perangkat menjadi terhubung satu sama lain melalui koneksi internet.

Namun nyatanya, sebagian orang termasuk di negara-negara berkembang, belum terlalu memahami apa itu Internet of Things. Terkait dengan hal tersebut, Tekno Liputan6.com meminta pendapat Corporate President and Chief Operating Officer Lenovo, Gianfranco Lanci.

"Yang harus dipahami lebih dulu, IoT tak melulu soal perangkat (device, red.). Perangkat hanya bagian dari IoT," ujar pria yang memiliki gelar di bidang engineering dari Politecnico of Turin itu membuka penjelasannya.

Ketika bicara soal IoT, kata Gianfranco, berarti bicara bagaimana seseorang dapat mengelola beberapa hal berbeda sekaligus, atau bagaimana seseorang mampu mengoperasikan beberapa jenis perangkat sekaligus untuk melakukan beragam hal.

"Orang bisa punya IoT di mobil (smart car, red.). Orang bisa punya IoT di rumah (smart home, red.). Orang bisa juga punya IoT di kantor (smart office, red.). Bila seseorang punya IoT di kantornya, contohnya, orang itu bisa melakukan banyak hal terhadap kantornya," tutur Gianfranco menyebutkan contoh penerapan IoT di berbagai hal.

Adapun contoh sederhana lainnya, misalnya, seseorang bisa menyalakan dan mematikan lampu di rumahnya, meski ia sedang tidak di rumah. 

Corporate President and Chief Operating Officer Lenovo, Gianfranco Lanci. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Selanjutnya, yang tak kalah penting menurut pria yang pernah menjadi orang nomor satu di Acer tersebut adalah, aplikasi berperan lebih penting ketimbang perangkat, walau keduanya sama-sama penting.

"IoT berarti cloud (komputasi awan, red.). IoT berarti integrasi (perangkat, red.) dengan cloud. IoT juga berarti aplikasi. Perangkat memang penting, tapi aplikasi lebih penting," kata Gianfranco.

Memang, hal tersebut dirasa wajar karena sebanyak apa pun perangkat dimiliki pengguna, jika aplikasinya tidak ada, tak akan ada yang namanya IoT.

Terakhir, ia yakin bahwa suatu saat nanti IoT akan menjadi bagian dari kehidupan. "Saya rasa IoT sangat penting. Ini akan menjadi bagian dari hidup kita," ujar Gianfranco memungkas pemaparannya. 

(Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya