Gwyneth Paltrow Didapuk sebagai LinkedIn Influencer

Jejaring sosial profesional, LinkedIn, baru saja memperkenalkan Gwyneth Paltrow sebagai LinkedIn Infleuncer.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 13 Sep 2016, 11:45 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2016, 11:45 WIB
20160204-Para Seleb Hollywood Ini Tetap Seksi dan Menawan di Atas Usia 40 Tahun
Rambut pirang dan senyumnya yang manis membuat Gwyneth Paltrow sukses meraih status sebagai wanita tercantik dunia versi majalah People pada 2013. Wanita 43 tahun itu tak sekedar cantik, namun juga sangat elegan dan matang secara emosional. (AFP Photo)

Liputan6.com, California - Jejaring sosial profesional, LinkedIn, baru saja memperkenalkan Gwyneth Paltrow sebagai LinkedIn Infleuncer. Wanita yang pernah meraih penghargaan sebagai aktris terbaik pada ajang Academy Awards ke-71 ini berbagi kisah inspiratif melalui unggahan di akun LinkedIn miliknya.

Melalui kisah itu, wanita yang dikenal lewat perannya sebagai Pepper Potts dalam film Iron Man ini mengungkap transformasinya dari seorang aktris menjadi pebisnis wanita.

Berawal dari keputusannya membuat sebuah blog sederhana, ia berhasil mengembangkan blog itu menjadi sebuah situs kenamaan goop.com. Keputusannya sempat membuat tanda tanya bagi bagi banyak orang, tak terkecuali media Amerika Serikat.

Namun dalam unggahan itu, ia menyebut keputusannya membuat dirinya lebih bahagia dan profesional. Bahkan kebahagiaan dari keputusan tersebut tak pernah dirasakan sebelumnya.

Ia menuturkan bagaimana keputusannya itu telah menjadikan dirinya selalu berada dalam tekanan perusahaan Venture Capital. Mantan istri vokalis Coldplay Chris Martin ini juga mengakui, saat ini ia lebih sering menghabiskan waktu untuk mencari cara bagaimana memajukan perusahaannya.

"Pada dasarnya, kini saya meninggalkan karier yang penuh dengan penjilat, menjadi seseorang yang selalu berada dalam tekanan Venture Capital atau jajaran direksi," ujar Gwyneth dalam keterangan resmi LinkedIn yang diterima Tekno Liputan6.com.

Ia juga mengungkapkan, dulu ia lebih mengkhawatirkan dirinya, tapi sekarang ia juga berpikir untuk menghidupi 50 pekerja di bawah perusahaannya. Karena itu, ia pun terus berpikir keras supaya perusahaannya meraih keuntungan sebelum pendanaan seri B yang ia dapat habis.

(Dam/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya