Liputan6.com, Jakarta Aktris Gwyneth Paltrow berbagi pengalamannya saat kembali ke dunia akting melalui film Marty Supreme, yang disutradarai oleh Josh Safdie dan diproduksi oleh A24. Dalam wawancara dengan Vanity Fair, Gwyneth Paltrow mengungkapkan bahwa film tersebut menandai kembalinya dirinya ke peran serius setelah lebih dari satu dekade.
Dalam Marty Supreme, Gwyneth Paltrow berperan sebagai istri seorang pemain pingpong profesional yang bersaing dengan karakter yang diperankan oleh Timothee Chalamet. Karakternya kemudian terlibat dalam hubungan yang cukup kompleks dengan tokoh yang dimainkan oleh Chalamet.
Advertisement
Baca Juga
“Wanita ini menikah dengan seseorang yang bisa dibilang bagian dari 'mafia pingpong',” jelas Paltrow. “Mereka bertemu, dan hidupnya cukup berat. Saya pikir, karakter Chalamet memberi semacam kehidupan baru untuknya, meskipun hubungan mereka cenderung transaksional bagi keduanya.”
Advertisement
Film ini sempat menjadi perbincangan hangat saat foto-foto Paltrow dan Chalamet berciuman di lokasi syuting beredar di media sosial. Menurut Paltrow, adegan tersebut hanyalah sebagian kecil dari banyak adegan intim yang mereka lakukan dalam film tersebut.
“Saya rasa, kami memiliki cukup banyak adegan seks di film ini,” ungkap Paltrow sambil berkelakar. “Banyak sekali—benar-benar banyak.”
Pengalaman syuting adegan tersebut memperkenalkan Paltrow pada peran koordinator keintiman, sosok yang bertugas memastikan kenyamanan dan batasan para aktor dalam melakukan adegan mesra. Meski demikian, Paltrow mengaku tidak terlalu memerlukan bantuan tersebut karena pengalaman panjangnya di dunia film.
“Saya baru tahu sekarang kalau ada yang namanya koordinator keintiman,” ujar Paltrow. Saat koordinator tersebut bertanya apakah dirinya nyaman dengan gerakan tertentu dalam adegan tersebut, Paltrow menjawab dengan santai, “‘Mbak, saya ini dari generasi yang kalau diminta telanjang dan masuk ke tempat tidur ya langsung saja, kamera hidup, selesai.’”
Sepakat untuk Tidak Terlalu Bergantung
Paltrow juga menambahkan bahwa dirinya dan Chalamet akhirnya sepakat untuk tidak terlalu bergantung pada koordinator keintiman.
“Kami bilang, ‘Rasanya kami baik-baik saja. Anda bisa sedikit mundur,’” ujar Paltrow. “Saya tidak tahu bagaimana dengan aktor muda yang baru memulai karier, tapi... jika seseorang terus memberi arahan seperti, ‘Oke, setelah ini dia akan letakkan tangannya di sini,’ saya sebagai seniman akan merasa sangat terkekang.”
Paltrow bahkan sempat bercanda dengan Chalamet sebelum syuting adegan tersebut.
“Saya bilang padanya, ‘Oke, sip. Saya ini sudah 109 tahun dan kamu 14 tahun,’” canda Paltrow.
Meski begitu, Paltrow memuji Chalamet sebagai lawan main yang profesional dan berbakat.
“Dia itu semacam simbol seks bagi mereka yang berpikir kritis,” kata Paltrow. “Dia pria yang sopan, dididik dengan baik... tadinya saya mau bilang ‘anak’, tapi dia sudah dewasa. Dia sangat serius dengan pekerjaannya dan menjadi rekan yang menyenangkan.”
Advertisement
Penampilan Serius Pertama Sejak Membintangi Country Strong
Film Marty Supreme disebut-sebut menjadi penampilan serius pertama Paltrow sejak membintangi Country Strong pada 2010. Meski sempat berperan sebagai Pepper Potts dalam film-film Marvel dan tampil dalam serial The Politician, Paltrow menganggap proyek ini sebagai langkah besar dalam karier aktingnya.
“Ini berbeda karena saya benar-benar menumpahkan segalanya di sini, termasuk membuka kerentanan diri yang mungkin tidak bisa dilakukan saat bermain dalam film Avengers,” ujarnya.
Paltrow mengaku sempat merasa ragu apakah dirinya masih mampu membawakan peran yang menuntut emosi mendalam. Namun berkat dukungan sahabatnya, Cameron Diaz, ia mendapatkan keyakinan untuk kembali berakting.
“Cameron Diaz adalah salah satu sahabat terbaik saya—maaf kalau kedengarannya seperti pamer,” kata Paltrow. “Dia menyarankan saya untuk ‘memikirkan betapa kaya dan mendalamnya hidupmu sekarang’ ketika saya bimbang. Semua itu adalah materi yang bisa saya bawa ke dalam peran ini. Saya sudah melalui banyak hal sejak terakhir kali tampil serius di layar.”
Pujian dari Sutradara Marty Supreme
Josh Safdie, sutradara Marty Supreme, turut memuji kembalinya Paltrow ke dunia akting.
“Dia itu bintang film—dalam arti kosmik,” ujar Safdie. “Dia punya daya tarik yang hanya bisa ditangkap oleh kamera. Saya rasa, absennya dia selama ini justru menambah kedalaman pada kemampuan aktingnya.”
Film Marty Supreme dijadwalkan tayang di bioskop pada 25 Desember 2025 mendatang.
Advertisement
