Jakarta City Line, Aplikasi KRL Commuter yang Lebih Informatif

Pria bernama Gilang Jati Kusuma merancang aplikasi berisi informasi posisi kereta, waktu kedatangan, info terkini, dan info lainnya.

oleh Muhammad Sufyan Abdurrahman diperbarui 20 Sep 2016, 18:51 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2016, 18:51 WIB
Jakarta City Line
Aplikasi Jakarta City Line

Liputan6.com, Bandung - Tak puas dengan informasi kereta api listrik commuter dari PT Kereta Communiter Jabodetabek (KCJ), membuat engineer bernama Gilang Jati Kusuma merancang aplikasi Jakarta City Line.

Di dalamnya, ada informasi posisi kereta, waktu kedatangan kereta, info terkini kereta, berbagi info kereta kepada pengguna lain secara anonim, dan mendapatkan rekomendasi stasiun terdekat dari posisi saat ini. Detailnya bisa dilihat setelah mengunduh aplikasi gratisan tersebut di sini.

Selain itu, Gilang, ada pula menu notifikasi saat kereta sudah tiba di stasiun tertentu hingga gangguan KRL, keterlambatan kereta, atau perubahan jadwal. Seluruhnya dapat digunakan secara gratis tanpa gangguan iklan.
Gilang Jati Kusuma, pembuat aplikasi Jakarta City Line. (Sumber: Istimewa)
"Saya buat ini karena aplikasi resmi dari PT. KCJ yang bernama KRL Access hanya menyediakan informasi posisi kereta tanpa disertai waktu kedatangan. Atau aplikasi tidak resmi seperti Info KRL, tidak dapat memberikan informasi terkini seputar kereta. Seperti gangguan perjalanan karena rel kereta patah, gangguan sinyal KRL, dan antrean di stasiun tertentu," katanya kepada Tekno Liputan6.com di Bandung, Selasa (20/9/2016).

Menurut dia, dirinya termotivasi membuat karena sebagai pengguna KRL, sering kesulitan dapat informasi yang utuh dan cepat.

Oleh karena itu, aplikasi ini dibuat dengan user interface dan user experience yang sederhana dan menarik sehingga pengguna tidak perlu belajar banyak menggunakan aplikasi ini.

"Jakarta City Line didedikasikan kepada seluruh pengguna yang mendukung penggunaan transportasi umum di Indonesia. Saya sempatkan merancang aplikasi setelah pulang kerja atau di akhir pekan," ujar pria yang sehari-hari bekerja di R&D Samsung Indonesia ini.

Alumnus Teknik Informatika Telkom University ini menambahkan, sejak pertama dirilis pertengahan Agustus 2016 dan pembaruan terakhir pada 16 September 2016, pengunduh aplikasinya masih di bawah angka 1.000-an.

Namun, seiring tingkat kemacetan dan naiknya penggunaan KRL, Gilang optimistis pengguna ke depan akan makin banyak.

(Msu/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya