Liputan6.com, Jakarta - Siapa sangka, smartphone terbaru Apple, iPhone 7 varian 32GB yang dijual dengan harga US$ 649 (setara dengan Rp 8,5 jutaan) di negara asalnya, ternyata menggunakan komponen seharga US$ 224 (sekitar 2,9 jutaan).
Merangkum informasi Business Insider, Rabu (21/9/2016), jika iPhone 7 dibedah, rincian harga komponennya antara lain ruang penyimpanan internal 32GB senilai US$ 16,4 (Rp 215 ribu) per iPhone.
Baca Juga
Ada pula komponen lain yakni chipset seharga US$ 26,9 (Rp 350 ribu) dan layar seharga US$ 43 (Rp 565 ribu), serta kamera utama dan kamera depan seharga US$ 19,9 (setara Rp 261 ribu).
Rincian harga itu merupakan hasil riset IHS, yang mencari tahu dan mempelajari seluruh komponen iPhone 7. Adapun saat IHS mengecek rincian harga komponen iPhone 6s yang diluncurkan tahun lalu, harga yang harus dibayar Apple untuk segala material yang digunakan hanya US$ 211 atau setara dengan Rp 2,7 jutaan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan Apple untuk membuat iPhone 7 sedikit lebih mahal dibandingkan iPhone 6s. Lantas bagaimana dengan iPhone 7 Plus? Sayangnya, IHS belum melakukan pemeriksaan terhadap iPhone berkamera ganda itu.
Tak Mendekati Biaya Sesungguhnya
Jika perkiraan ini akurat, hal tersebut menunjukkan bahwa biaya material lebih tinggi, sehingga margin keuntungan Apple akan berkurang.
Pada kuartal lalu, perusahaan yang bermarkas di Cupertino itu melaporkan keuntungan kotornya sekitar 38 persen. Bahkan, beberapa penyuplai komponen Apple mengeluhkan bahwa Apple melakukan tawar menawar yang begitu sulit.
CEO Apple Tim Cook pun sempat mengkritik 'pembongkaran' komponen iPhone yang dilakukan oleh perusahaan riset. "Tak ada satu pun yang mendekati biaya aslinya," kata Cook pada 2015.
IHS memang hanya memerkirakan harga berdasarkan komponen-komponen yang digunakan oleh Apple. IHS tak memasukkan unsur pergudangan, riset dan pengembangan, serta pemasaran produk tersebut.
(Tin/Why)
Advertisement