Samsung Minta Maaf soal Galaxy Note 7 kepada Konsumen

Samsung memasang iklan permintaan maaf terkait Galaxy Note 7 di tiga surat kabar besar Amerika Serikat.

oleh Andina Librianty diperbarui 08 Nov 2016, 17:02 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2016, 17:02 WIB
Samsung Galaxy Note 7
Samsung Galaxy Note 7 (galaxynote7info.com)

Liputan6.com, Amerika Serikat - Samsung memasang iklan permintaan maaf terkait Galaxy Note 7. Iklan tersebut dipasang di tiga surat kabar besar di Amerika Serikat (AS), yakni New York Times, Wall Street Journal, dan Washington Post.

Dilansir Phone Arena, Selasa (8/11/2016), iklan satu halaman tersebut dilaporkan merupakan salah satu upaya Samsung untuk kembali mendapatkan kepercayaan konsumen AS.

Seperti diketahui, Samsung melakukan dua kali recall terhadap Galaxy Note 7, menyusul sejumlah insiden meledaknya perangkat tersebut, hingga akhirnya penjualan benar-benar dihentikan.

Iklan permohonan maaf itu ditandatangani oleh Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) Samsung Electronicss Amerika Utara, Gregory Lee.

Samsung menyatakan, pihaknya masih terus melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab meledaknya Galaxy Note 7. Mereka berjanji untuk memberikan kualitas dan keamanan terbaik.
Samsung memasang iklan permintaan maaf terkait Galaxy Note 7 di tiga surat kabar besar AS (Foto: Phone Arena)
Investigasi Galaxy Note 7 masih berjalan dan Samsung akan memberikan hasil penemuannya ketika semua proses setelah selesai. Samsung mengatakan akan melakukan pemeriksaan ulang terhadap seluruh aspek dari perangkat tersebut, mulai dari keseluruhan struktur baterai hingga hardware, software, dan proses produksi.

Selain Galaxy Note 7, surat pemintaan maaf Samsung juga menyinggung soal penarikan jutaan mesin cucinya yang dijual di AS, menyusul adanya isu keamanan potensial lainnya. Perusahaan saat ini sedang mengambil langkah proaktif untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah.

Perusahaan asal Negeri Ginseng itu menekankan bahwa keamanan tetap menjadi prioritas utama. Samsung menyatakan selalu mendengarkan keinginan konsumen, belajar dari kesalahan dan pada akhirnya akan berusaha untuk mendapatkan kembali kepercayaan konsumen.

(Din/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya